Mohon tunggu...
Raabiul Akbar
Raabiul Akbar Mohon Tunggu... Guru - ASN Guru MAN 1 Kota Parepare

Universitas Al-Azhar Mesir Konsentrasi Ilmu Hadis SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Konsentrasi Ilmu Hadis dan Tradisi Kenabian Anggota MUI Kec. Biringkanaya Makassar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Bulan Menuju Tahun Baru: Waktunya berubah, Bukan Menunda

10 Oktober 2024   07:16 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:19 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini kita berada di penghujung tahun. Waktumu tersisa tiga bulan: Oktober, November, dan Desember. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga, namun sering kali kita terjebak dalam pola yang sama dari tahun ke tahun. Setiap akhir tahun, kita sering menunda-nunda perubahan hingga tanggal 1 Januari, berjanji akan memulai lembaran baru. Namun, kenyataannya, kita hanya bersemangat dalam dua minggu pertama, lalu kembali ke kebiasaan lama, seolah tak pernah ada perubahan.

Pertanyaannya: Apakah kita ingin mengulangi siklus ini lagi? Apakah kita ingin menghabiskan tiga bulan ke depan dengan tindakan yang sama---tanpa makna, tanpa progres, hanya untuk kembali dihadapkan pada cermin di tanggal 1 Januari, merasa kecewa dan jijik terhadap diri sendiri? Atau, apakah kita akan menggunakan tiga bulan ini dengan bijak, berkomitmen pada perubahan nyata dan berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita?

Islam mengajarkan kita untuk tidak menunda-nunda kebaikan dan selalu berusaha memperbaiki diri. Rasulullah SAW bersabda: "Dua nikmat yang sering dilalaikan oleh kebanyakan manusia: kesehatan dan waktu luang" (HR. Bukhari). Ini adalah peringatan agar kita tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang Allah berikan.

Lihatlah para sahabat Rasulullah SAW, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ketika umat Islam tengah dihadapkan pada tantangan besar seusai wafatnya Rasulullah, beliau tidak menunggu waktu yang tepat atau menunda tindakan. Beliau langsung mengambil inisiatif, memimpin umat, dan menegakkan syariat, meskipun kondisi saat itu sangat sulit. Ini adalah contoh komitmen dan tekad kuat dalam memanfaatkan waktu yang ada.

Inilah waktunya untuk bertindak. Jangan tunggu tanggal 1 Januari untuk memulai perubahan, karena hari ini adalah kesempatanmu. Pilihlah untuk memanfaatkan tiga bulan ini, komitmen pada tindakan nyata yang membawa hasil positif. Saat yang lain mungkin masih menunda-nunda hingga tahun baru, kamu bisa memulai sekarang, sehingga ketika tahun baru tiba, kamu tidak hanya melihat cermin dengan kecewa, tetapi dengan kebanggaan. Bangga karena kamu telah memulai perjalanan perubahan sebelum semua orang memutuskan untuk melakukannya.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS. Ar-Ra'd: 11). Inilah panggilan bagi kita untuk mengambil tanggung jawab atas perubahan diri kita sendiri.

Mulailah sekarang, dan pada tanggal 1 Januari nanti, biarlah kamu berdiri sebagai pribadi yang telah mengalahkan siklus penundaan dan menjadi lebih baik. Sesungguhnya, perubahan tidak dimulai dari tanggal, tetapi dari niat dan tindakan yang tulus di dalam hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun