Mohon tunggu...
Raabiul Akbar
Raabiul Akbar Mohon Tunggu... Guru - ASN Guru MAN 1 Kota Parepare

S1 Universitas Al-Azhar Mesir. S2 SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP Kemenag RI. (Dalam Negeri) Anggota MUI Kec. Biringkanaya. Sulawesi Selatan. Penulis buku "Perjalanan Spiritual Menuju Kesempurnaan Melalui Cahaya Shalat" dan "Warisan Kasih: Kisah, Kenangan, dan Hikmah Hadis". Prosiding : the 1st International Conference on Religion, Scripture & Scholars Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal Jakarta, berjudul "The Spirit of Ecology in the Hadith: Protecting Nature in Love of Religion" yang terbit pada Orbit Publishing Jakarta. Hal. 237-249. Tahun 2024. Peneliti Jurnal Ilmiah sinta 6 berjudul "Zindiq Al-Walīd bin Yazīd An Analysis of Orthodoxy and Heterodoxy in the perspective of Civil Society in the Umayyad Dynasty" yang terbit pada Journal Analytica Islamica Program Pscasarjana UIN Sumatera Utara Medan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diantara Hampa dan Kata

13 Agustus 2024   02:57 Diperbarui: 13 Agustus 2024   03:29 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di antara hampa dan kata,
Kuselami keheningan malam,
Menanti sebuah nyala,
Yang dulu setia menyapa dalam gelap.

Tangan ini hampa,
Pikiran terombang-ambing di lautan sunyi,
Tak ada riak, tak ada ombak,
Hanya gelisah yang terus mengayun,
Menggiringku ke tepian yang tak terlihat.

Apakah aku telah kehilangan?
Ataukah ini sekadar jeda,
Di antara syair yang belum lahir?
Mungkin ilham sedang bersembunyi,
Di sudut-sudut pikiran yang lelah,
Menunggu aku menemukannya kembali.

Namun, meski sunyi memeluk erat,
Kusadar ada kekuatan di balik ketakutan ini,
Kata-kata akan kembali,
Mengalir seperti sungai,
Membasahi padang jiwa yang kering.

Maka, aku menunggu,
Dengan sabar yang berkarat,
Menanti matahari ilham terbit,
Di ufuk hatiku yang gelap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun