Wallhu as'alu an-yanfaa bihi f ad-duny wa yusina al-jaz alayhi f al-uqb bi-mannihi wa karamihi. Srat al-Baqarah madaniyyah miatan wa sittu wa thamnn yah.
Bismillhir-ramnir-ram. Alif-lm-mm. Allhu alamu bi-murdihi bi-dhlika.
Dhlika (ay hdh) al-kitbu alladh yaqrauhu Muammad, l rayba (ay l shakka) fhi annahu min indi Allh. Wa-jumlah an-nafy khabar li-ayyuhu dhlika, wa-l-ishrah fhi li-t-tam. Hudan khabar thnin (ay hdin) li-l-muttaqn, abi at-taqw, il at-taqw bi-imtithli al-awmiri wa-jtnbi an-nawh li-ittiqihim bi-dhlika an-nra.
Alladhna yuminna (yushaiqna) bi-l-ghaybi bi-m ghba anhum mina al-bathi wa-l-jannati wa an-nri, wa yuqmna a-alta (yatna bih wa-yuwibna alayh), wa mimma razaqnhum (aaynhum) yunfiqna f ati Allh.
Dan aku memohon kepada Allah agar memberikan manfaat dengan kitab ini di dunia, serta memberikan balasan terbaik di akhirat dengan kemurahan dan kedermawanan-Nya.
Surah Al-Baqarah adalah surah Madaniyah yang terdiri dari 286 ayat.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Alif Lam Mim. Allah lebih mengetahui maksud dari huruf-huruf ini.
Kitab itu (yakni Al-Qur'an) yang dibacakan oleh Muhammad, tidak ada keraguan (tidak ada sedikit pun keraguan) di dalamnya bahwa itu berasal dari Allah. Kalimat penafian ini menjadi penjelas bahwa kitab itu agung. Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu mereka yang berusaha menjaga ketaatan kepada Allah dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, sehingga dengan itu mereka terhindar dari neraka.
Mereka adalah orang-orang yang beriman (membenarkan) hal-hal yang ghaib, seperti kebangkitan, surga, dan neraka, yang tidak tampak oleh mereka, serta mereka mendirikan salat (melaksanakannya dengan sempurna dan menjaga konsistensinya). Dan dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka, mereka infakkan di jalan Allah.
       Bagian berikut dari halaman terakhir menunjukkan bagian dari manuskrip yang agak tua yang tampaknya telah rusak, dengan tulisan dalam aksara Arab yang samar-samar dan adanya beberapa lubang pada halaman dibawah ini:
Â
Deskripsi Singkat Teks Manuskrip
      Manuskrip yang dipilih penulis merupakan tafsir Al-Qur'an yang berjudul Tafsir Al-Jalalayn, ditulis dengan aksara Arab Pegon dengan menggunakan kertas daluang. Naskah tersebut berasal dari koleksi pribadi di Kuningan, Jawa Barat, dan di buat pada abad ke-19 (1800-1900). Ukuran sampul naskah dan ukuran kertas naskahnya 27,5 x 19cm dengan ukuran dimensi blok teks 9,5 x 13cm. Manuskrip tersebut memiliki 427 halaman dan kondisi yang kurang baik, namun tetap memuat tafsir dari Surat al-Baqarah hingga Surat al-Isra', akan tetapi pada kajian kali ini penulis hanya dapat memberikan gambaran transkrip dua halaman pertama dan penafsiran Surah al-Baqarah sebagai contoh utama (lihat gambar 1 dan 2). Dari tulisan penafsiran disertai juga dalam bahasa Jawa pada bagian margin dan interlinear, yang bermaksud sebagai penjelasan tambahan berupa terjemahan dalam bahasa Jawa yang ditulis diantara baris-baris teks utama atau istilah tertentu yang ditulis di tepi halaman manuskrip.
     Kita tahu bahwa dari penjelasan sebelumnya bahwa naskah ini adalah contoh penting dari warisan Islam yang menunjukkan bagaimana tradisi lokal menyerap dan menginterpretasikan kitab suci untuk kepentingan agama dan juga akademik. Diharapkan bahwa kajian singkat ini membantu memahami lebih baik sejarah dan budaya lokal serta mendorong upaya untuk melestarikan kekayaan literasi di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI