Manuskrip kuno dengan aksara Arab Pegon yang ditemukan di Indonesia adalah salah satu yang memainkan peran penting dalam sejarah budaya dan agama. Manuskrip adalah media utama untuk pemikiran, penelitian, dan inovasi dalam dunia akademik dan penelitian. Manuskrip juga dapat berfungsi sebagai alat komunikasi jika dibuat dengan baik karena berfungsi sebagai pintu masuk bagi pembaca untuk memahami konteks penelitian.
Selama bertahun-tahun, tulisan aksara telah berkembang di Nusantara, terutama wilayah Jawa, Madura, dan Sunda. Aksara yang ditulis dengan huruf Arab Pegon juga diubah untuk tujuan religius, seperti menyebarkan agama Islam, pendidikan, dan kebudayaan Nusantara. Teks keagamaan, seperti tafsir Al-Qur'an, kitab fiqih, dan karya Nusantara dengan gaya Islam, banyak ditemukan dalam manuskrip kuno. Tafsir Al-Jalalayn, tulisan Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin Al-Suyuti adalah salah satu kajian pada tulisan ini. Penggunaan struktur narasi tafsir yang mengikuti gaya al-Mahalli, dengan catatan dan tafsir interlinear dalam bahasa Jawa untuk meningkatkan pemahaman pembaca serta menjadikannya unik. Â
Tujuan penelitian terhadap manuskrip tidak hanya untuk mencatat peninggalan penting dari masa lalu, tetapi juga untuk melestarikan dan menghidupkan kembali tradisi intelektual yang pernah ada di Nusantara. Sekarang manuskrip ini menjadi bagian dari koleksi pribadi, manuskrip ini didigitalkan melalui program seperti DREAMSEA untuk mempertahankan dan menyebarkan informasi yang terkandung di dalamnya.
Transkrip Dua Halaman Pertama Manuskrip
Â
Â
Â
 Halaman 1.
Bismillhir-ramnir-ram
Wa bihi nastanu wa nutammimu bil-khayr, al-amdu lillh amdan muwfiyan li-niamihi mukfiyan li-mazdihi, wa-alawtu was-salmu al sayyidin Muammadin wa lihi wa abihi f jundihi.
Hdh m ishtadda ilayhi jatu ar-rghibn f takml tafsr al-Qurn al-Karm alladh allafahu al-imm al-allmah al-muaqqiq Jallu ad-Dn Muammad ibn Amad al-Maally ash-Shfi ramatullh, wa tatmm m ftahu wahuwa min awwali srat al-Baqarah il khiri srat al-Isr, bi-tatmmatin al namihi min dhikri m yufhamu bihi kalmullh tal wal-itimd al arjai al-aqwl wa irb m yatju ilayhi namuhu al al-qirt al-mukhtalifah al-mashhrah al wajhin lafin wa tabra wajzah wa tark al-ilah bi-dhikri aqwl ghayr mariyyah wa wa kull kitb f maallihi f al-kutub al-Arabiyyah.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Dan dengan-Nya kami memohon pertolongan, serta kami menyempurnakan dengan kebaikan. Segala puji bagi Allah, pujian yang memenuhi nikmat-nikmat-Nya, mencukupi keutamaan-Nya, dan memuaskan tambahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pasukannya. Ini adalah (tulisan) yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang ingin menyempurnakan tafsir Al-Qur'an yang mulia, yang telah dikarang oleh Imam, Ulama besar, yang ahli dalam penelitian, Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli asy-Syafi'i (semoga rahmat Allah tercurah kepadanya), dan menyempurnakan bagian yang belum selesai oleh beliau, yaitu dari awal Surah Al-Baqarah hingga akhir Surah Al-Isra'. Penyempurnaan ini dilakukan dengan mengikuti pola beliau, berupa penyebutan hal-hal yang dapat menjelaskan maksud dari kalam (firman) Allah Ta'ala, mengandalkan pendapat yang paling kuat, serta memberikan penjelasan tata bahasa (i'rab) terhadap bagian-bagian yang membutuhkannya berdasarkan qira'at-qira'at (bacaan Al-Qur'an) yang berbeda yang telah masyhur. Semua ini dilakukan dengan ungkapan yang lembut, singkat, tanpa memperpanjang uraian dengan menyebutkan pendapat-pendapat yang kurang diterima, serta meletakkan setiap kitab (pembahasan) pada tempat yang sesuai dalam konteks buku-buku keilmuan bahasa Arab.
Halaman 2.