Mohon tunggu...
Rasinah Abdul Igit
Rasinah Abdul Igit Mohon Tunggu... Lainnya - Mengalir...

Tinggal di Lombok NTB, pulau paling indah di dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaksa Anak atas Nama Target Kesuksesan

24 Juli 2018   09:31 Diperbarui: 24 Juli 2018   09:48 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua dari tetangga di pojok itu. Keluarga miskin. Pekerjaan si bapak serabutan. Sang ibu memilih jadi TKW. Tapi subhanallah, pagi mereka selalu saya lihat menyenangkan. Sang bapak selalu terlihat bersukaria mengantar si sulung sekolah, lengkap dengan adik-adiknya. Ini juga saban pagi.

Atau pembahasan ini tidak lagi soal anak dan sekolah. Pertanyaannya, apakah yang membuat kita hidup bahagia? Betulkah materi adalah segala-galanya? 

Pagi ini, sebelum menghidupkan laptop dan menulis catatan pendek ini, saya membaca satu buku. Dia bilang begini " Kita hidup disandera oleh standar-standar yang kita ciptakan sendiri". 

Mungkin maksudnya, jika standar-standar hidup yang kita patok sederhana, maka kita juga menikmati senang dan susah sesuai standar itu. Ada yang hidup dengan standar-standar tinggi, lalu setelah standar itu tak tercapai, mereka kecewa sejadi-jadinya. Apakah kita mematok standar-standar tinggi pada anak? Entahlah...

Selamat hari anak nasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun