Kedua dari tetangga di pojok itu. Keluarga miskin. Pekerjaan si bapak serabutan. Sang ibu memilih jadi TKW. Tapi subhanallah, pagi mereka selalu saya lihat menyenangkan. Sang bapak selalu terlihat bersukaria mengantar si sulung sekolah, lengkap dengan adik-adiknya. Ini juga saban pagi.
Atau pembahasan ini tidak lagi soal anak dan sekolah. Pertanyaannya, apakah yang membuat kita hidup bahagia? Betulkah materi adalah segala-galanya?Â
Pagi ini, sebelum menghidupkan laptop dan menulis catatan pendek ini, saya membaca satu buku. Dia bilang begini " Kita hidup disandera oleh standar-standar yang kita ciptakan sendiri".Â
Mungkin maksudnya, jika standar-standar hidup yang kita patok sederhana, maka kita juga menikmati senang dan susah sesuai standar itu. Ada yang hidup dengan standar-standar tinggi, lalu setelah standar itu tak tercapai, mereka kecewa sejadi-jadinya. Apakah kita mematok standar-standar tinggi pada anak? Entahlah...
Selamat hari anak nasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H