Cinta itu bukan berasal dari pikiran yang menginginkan untuk selalu bersama dan memiliki, cinta itu memahami dan mengerti antara satu dengan yang lain. Tidak dengan keegoan diri untuk memiliki seseorang seutuhnya, karna mereka memiliki kebesaran diri dan memiliki HAM xa sendiri. Tidak untuk di kekang kehendaknya dan tidak pula dikekang kebebasan dirinya. Satu sama lain memiliki kebebesan untuk memiih dan dipilih. satu sama lain ketika berada dalam satu cintak tidak berhak untuk mengubah seseorang sama dengan keinginannya. Seseorang memiliki kehendak dan kebebasan diri, mau seperti apa dia.
Cinta itu cenderung, cenderung suka dengan sikapnya dan cenderung sama dengan sikapnya jadi jangan khawatir kalau pada dua hati itu memiliki perbedaan. Perbedaan antar dua hati itu tidak terlalu signifikan. Kalau ada dalam dua hati perbedaan yang sangat signifikan maka itu bukanlah cinta. persiapkanlah diri bagi anda yang masih dalam masa pacaran untuk siap berpisah dan mencari seseorang yang memiliki kecendungarn terhadap cinta anda. Bagi anda yang akan beranjak kedaerah pernikahan dan menemukan perbedaan yang sangat signifikan maka carilah laki-laki yang lain yang memeiliki kecendrungan sikap dengan anda.
Karna pernikahan dua insane yang berbeda satu dengan yang lain yang memiliki ketertarikan itu dikarenakan memiliki kecendrungan yang sama. Kecendrungan memiliki sikap baik, kecendrungan hobi. Karena cinta tumbuh didalam kecendrungan, dan mustahil kalau cinta tumbuh karena berbedaan yang sangat signifikan. Perbedaan yang sangat signifikan akan menimbulkan perselisihan dan perpisahan, maka dengan itu cinta harus berdasarkan kecendrungan.
Walaupun seorang laki-laki menyukai seorang wanita diawali oleh bentuk fisik, namaun proses selanjutnya adalah factor kecendrungan, laki-laki akan mulai tambah tertarik dengan perempuan karena dia memiliki kecendrungan yang sama apakah itu memiliki hobi yang sama, apakah itu memiliki sikap yang sama. Atau mamiliki pemikiran yang sama. Laki-laki ataupun perempuan akan senang dengan orang yang mengerti dan nyambuk kalau sedang ngobrol. Nyambung dalam ngobrol dikarenakan memereka memiliki kecendrungan yang sama dalam pemikiran.
Obrolan makin lama-makin nyambung dan berujung dalam sebuah kata cinta. singkronnya obrolan itu dikarenakan memiliki kecendrungan pemikiran yang sama. Proses dari cinta itu adalah ketertarikan pandangan, kecendrungan yang sama sehingga menimbulkan obrolan yang singkoron dan diakhiri dengan cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H