Mohon tunggu...
Donny Radianto
Donny Radianto Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar POLINEMA

Pengajar POLINEMA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

“Mendapatkan SIM di Jepang”

3 April 2014   17:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:08 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13964945651545287699

Tidak terasa 6 bulan kami tinggal di Fukuoka , bersama rekan – rekan yang melanjutkan studi di Kyushu University, jepang. Di awal kedatangan, kami iseng – iseng berbicara bagaimana caranya untuk mendapatkan SIM (Driving Licence) di negeri matahari terbit serta negeri sakura ini. Namun, impian itu baru terwujud setelah 6 bulan tinggal di sini. Dari beberapa informasi yang telah kami kumpulkan baik dari rekan – rekan yang telah mendapatkan SIM di daerah ini maupun dari mbah google, kita sebaiknya tidak mengurus SIM dari “nol”. Mengingat, prosedur serta aturan yang berbeda . Belum lagi, ditambah dengan tulisan – tulisan kanji yang dapat mengakibatkan mata menjadi tambah lengket menambah rumitnya ujian. Namun, ada satu strategi yang dapat kita buat untuk mendapatkan SIM jepang, yaitu dengan memiliki SIM yang telah kita dapatkan di Indonesia (kalo gak salah SIM sudah digunakan lebih dari 3 bulan di Indonesia). Dengan berbekal SIM Indonesia tersebut baik SIM A maupun SIM C, maka untuk mendapatkan SIM di Jepang tidak sesulit jika dibandingkan dengan memulai dari nol. Kembali ke obrolan awal, tanggal 26 Maret 2014 lalu, saya bersama rekan yang sedang studi S3 di Kyushu University, Bapak Abdullah Basuki Rahmat (Pengajar di Universitas Trunojoyo) dan Mas Mohammad Arif (dari Jakarta) menerjemahkan SIM Indonesia melalui badan penerjemah untuk urusan driving licence di jepang atau sering disebut dengan JAF (Japan Automotive Federation). Untuk menerjamahkan 1 SIM saja sekitar 3000 yen atau sekitar 300 ribu rupiah kalo kurs yen terhadap rupiah sekitar 1 yen = 100 rupiah. Hal ini merupakan persyaratan mutlak untuk mengurus SIM jepang khusus bagi orang asing. Karena kami tinggal di wilayah Fukuoka, maka kami bertiga menerjemahkan di JAF wilayah Fukuoka, yaitu dekat dengan stasiun Muromi pintu 5. Setelah menunggu sekitar 1 jam, Alhamdulillah, terjemahan SIM telah selesai. Tanggal 27 Maret 2014, kami bertiga berangkat ke tempat ujian SIM di daerah hanahata wilayah Fukuoka. Sekitar jam 12.45, kami bertiga telah sampai ditempat ujian, mengingat loket antrian hanya dibuka 30 menit saja, yaitu sekitar jam 13.00 hingga 13.30. Pun, waktu sekitar 15 menit lagi, namun, antrian begitu banyak. Hal ini disebabkan, loket yang kami tuju adalah khusus untuk orang asing. Banyak orang asing yang kita lihat antara lain dari Amerika, Nepal, Cina, Korea, Philipina, dan saya tidak ingat lagi lainnya. Kami bertiga antri di Loket 7 untuk orang asing. Setelah melalui antrian panjang, akhirnya tibalah giliran kita dichek seluruh dokumen yang ada. Alhamdulillah, proses pengecekan yang terdiri dari Juminhyo (kartu keluarga), passport, terjemahan, SIM Indonesia asli, KTP (residence car), serta photo dan pembayaran formulir sekitar 1500 yen berjalan lancar. Akhirnya, kami bertiga diminta untuk menunggu ujian tulis dengan waktu yang “tidak ditentukan” mengingat yang ikut ujian juga banyak. Sekitar 1.5 jam kami menunggu tibalah waktunya untuk mengikuti ujian tulis. Saya bersama mas arif dan orang dari Nepal diminta masuk ke ruang ujian. Ada 10 soal yang harus dikerjakan dengan waktu yang diberikan hanya 10 menit dimana antara satu soal dengan soal lainnya berbeda. Dengan mengandalkan doa, pengalaman nyetir kendaraan Indonesia, Alhamdulillah 10 menit ujian telah terlewati. Dan kita diminta untuk menunggu dengan waktu yang masih tidak ditentukan. Setelah keluar dari ruang ujian, giliran pak Abdullah Basuki Rahmat beserta orang – orang dari Negara lain masuk ruang ujian. Dengan waktu hanya 10 menit juga, pak Basuki juga harus menyelesaikan soal ujian. Setelah 1 jam kemudian, kami bertiga dari Indonesia dipanggil petugas SIM wilayah Fukuoka. Dengan hati deg – degan, kami menuju ke petugas SIM yang memanggil tersebut. Tiba – tiba dia mengucapkan Omedetou yang artinya (Selamat anda berhasil) kepada kami bertiga. Pun, proses masih belum selesai, kami harus menyelesaikan beberapa tahap lagi yaitu foto , tes mata, serta membayar administrasi akhir sekitar 2050 yen. Setelah tahapan tersebut selesai dan menunggu sekitar 30 menit, kami dipanggil untuk diberi informasi tentang aturan bagi pemegang SIM jepang. Akhirnya, semoga tulisan ini bisa menambah informasi bagi rekan – rekan yang akan mengurus SIM di negeri jepang.

Beserta Pak Basuki Abdullah dan Mas Arif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun