Mohon tunggu...
Rifaldi Ahmad
Rifaldi Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Torehan-Pensil14

•Terpenuhinya hasratmu | tergantung dari seberapa besar kesabaranmu•

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Naskah Spesial Sebelum Tanggal 16 (Mei 2020)

15 Mei 2020   03:23 Diperbarui: 15 Mei 2020   03:15 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Fhal14. (Sumber : Galeri Dikos14)

Penulis : Rifaldi Ahmad

Pagi ini telah Kupaksakan untuk meringankan jemari walaupun tak ada konsep apapun yang disiapkan dari jauh hari. Kamu tahu ?, beberapa hari sebelumnya bahkan lebih jauhnya lagi, aku merasa gelisah, penuh kebingungan, menguras pikiran, nafsu makan berkurang, tidur pun susah, dan lebih anehnya tidur sambil melamun... anehkan..??, itu bukan mimpi, tetapi tahapan awal mendekati mimpi. Kamu tahu apa yang menyebabkan Aku begitu ? Aku bingung bagaimana cara untuk menyambut hari spesialMu, apa yang harus Kuberikan padaMu. Mungkin Kamu merasa lucu dengan alasan itu, atau tersenyum aneh padaKu.

Sebenarnya semua itu mudah saja, tetapi yang menjadi sangat sulit untukKu ialah mencari nilai yang mengesankan, yang dapat membuatMu sangat bahagia, itu maksudKu.

Aku malu pada diriKu sendiri, mengapa aku bingung untuk membuatMu bahagia di hari spesialMu, mengapa Aku menjadi lemah ? Mengapa terasa sulit sekali ?.

Aku tahu semua ini bukan tentang jarak atau seberapa lama Kita akan bertemu lagi, tetapi hal materi apa yang mempunyai kesan untuk bisa mengabadikan bahagiaMu itu selamanya walaupun sudah tak bersamaKu lagi. Tapi jangan Kamu artikan itulah kenangan yang di buat dengan sengaja, bukan seperti itu, dan semoga tidak akan seperti itu.

Jadi sekarang ini tepatnya tanggal 10 mei 2020, tinggal 6 hari lagi adalah hari yang sangat di nantikan, adalah hari yang sangat spesial.

Mengingat 20 tahun yang lalu adalah hari dimana Kamu menghirup udara bumi secara langsung saat itu, adalah hari dimana Kamu melihat dunia yang mungkin belum terlalu jelas dan penuh dengan kebingungan di waktu itu, waktu yang telah silam itu yakni 16 mei 2000 dan sampailah pada sekarang ini, maka secara langsung sudah banyak sekali dan bahkan sudah tak mampu untuk mengingatnya lagi pada kenangan dan perjuangan yang di alami Kamu waktu itu. Renungilah..., agar Kamu semakin bersemangat lagi dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Aku menulis ini bukan hanya karena apa dan bagaimana, bukan hanya itu saja. Tetapi Aku sudah tak mampu lagi menahan kegelisahan ini. Dan ini adalah tindakan dari dominasi daya akal dan intuisi sehingga jemari berperan dalam mengungkapkannya atau jemari sebagai perwakilan untuk mempermudah akal dan intuisiKu dalam mengungkapkannya. Jadi bukan berarti lidah dan mulutKu tak mampu mengungkapkannya secara lisan, tetapi mungkin ini sudah menjadi ketentuan dan kesepakatan jiwaKu yang tak bisa di jangkau atau di tafsir oleh pikiran sadar Kita.

Jujur ... Aku benar-benar tak tahu mengapa dan bagaimananya. .., Kamu pasti sudah paham.
Aku minta maaf yang sangat padaMu karena tak dapat memberiMu hadiah atau hal yang serupa, tak dapat membuatMu bahagia dengan berkepanjangan pada hari-hari sebelumnya.

Maafkan Aku karena menulis seperti ini, sebenarnya jujur saja Aku tak mau ada orang pertama selain Aku yang menyambut hari spesialMu itu sehingga mengapa dari jauh hari Aku paksakan untuk menulis ini. Maafkan Aku juga karena Aku sudah mulai cuek padaMu, pesan-chat dari Kamu jarang di balas, atau balasnya lama, dan parahnya lagi Aku membalasnya hanya sangat singkat. Tapi jujur itu hanya dibuat-buat dengan sengaja olehKu agar keseimbangan dalam hubungan Kita semakin kuat, pasti Kamu paham.
Maafkan Aku, karena bersikap aneh terhadapMu, Aku tahu Kamu pasti rindu dengan sifat Aku yang pertama kali atau yang dulu itu, yang membuatMu mudah untuk tertawa, tersenyum, bahagia dan memberikan kenyamanan untukMu.

Maafkan Aku yang tak mampu memberiMu perhatian yang lebih, padahal itu sebenarnya Aku mampu, tapi karena Aku yang tidak mau melakukannya saja.

Aku berharap dengan sangat, semoga Kamu memaafkannya dan memahaminya.
Sekarang ini Aku sangat bahagia, karena Aku masih bisa sibuk memikirkanMu dan sibuk dengan semua tentangMu, pokoknya semuanya dan apapun itu hanya Kamu dan Kamu.

Dan yang paling membuatKu bahagia ialah Aku adalah orang pertama yang dari jauh hari telah menulis naskah ini yang berisi kalimat ini : " Selamat Ulang Tahun (Happy Birthday), panjang umur dan sehat selalu, semoga apa yang di semogakan tersemogakan." Aamiin ...!

Foto : Nur Aisah. ( Sumber : Galeri Dikos14)
Foto : Nur Aisah. ( Sumber : Galeri Dikos14)

Jadi, jika waktu telah berganti dari 15 ke 16 maka Kamu telah berumur 20 tahun. Harapan dariKu semoga dengan bertambahnya umur itu, Kamu makin lebih dewasa lagi yaa !!, semakin giat belajarnya, tekun pada cita-citaMu dan selalu menjadi anak yang berbakti kepada kedua Orang Tua khususnya dan Keluarga umumnya. Serta hilangkan sifat yang dapat menghambat kesuksesanMu itu, baik dari sifat kekanak-kanakan, sifat manja, pokoknya yang semacamnya itu, buanglah !, bolehkan penuhi harapanKu itu ? Pasti boleh dan pasti bisa, karena Aku yakin orang yang sangat Aku sayangi dan percayai pasti bisa melakukannya.

Sekali lagi ingat yaa... jangan membuat umur atau usiaMu itu kecewa dengan diriMu, dengan Kamu, jangan buat umurMu itu malu. Pasti Kamu sudah paham.

Tidak terasa, waktu berjalan begitu cepat, semoga lagi Kamu dapat memanfaatkan waktuMu yang berjalan begitu cepat tanpa di sadari ini dengan baik.

Jangan khawatirkan Aku, Aku akan selalu seperti ini dan selamanya seperti ini yaitu setia bersamaMu dan mencintaiMu dengan penuh kesungguhan walaupun pribadi dan sifatKu ini sangat aneh. Semoga Kamu bisa menerima dan memahaminya.

Terakhir dariKu sekali lagi Aku meminta maaf dengan sangat ya kepadaMu, karena tak bisa memberikan hadiah atau hal yang serupa di hari ulang tahunMu, Aku hanya bisa menuangkan ungkapan lewat tulisan seperti ini. Aku tak berjanji, tapi Aku akan berusaha untuk membahagiakanMu jika Kita di takdirkan.

(10 Mei 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun