Dengan beriringnya waktu sampai sekarang ini, apakah masih ada pemuda-pemuda seperti zaman itu ? Dengan tegas saya katakan tidak. Pemuda sekarang ini sudah tunduk dan patuh pada KAPITALISME atau orang-orang yang berduit, orang-orang yang berkuasa.Â
Pemuda sekarang ini banyak melakukan kepentingan-kepentingan dengan tidak berfaedah yang mereka utamakan di banding peduli kepada bisikan-bisikan, keluh kesah yang di ikuti dengan suara tangisan rakyat.Â
Sangat jelas sekarang bahwa perekonomian di tanah air kita ini belum mengalami pemerataan secara sempurna, Contohnya di Indonesia bagian timur di ibaratkan seperti kuda yang kelaparan di atas padang rumput.Â
Dikarenakan mengapa ? Karena paling banyak tenaga asing yang mengelolanya di banding dengan masyarakat setempat (PRIBUMI). Bahkan sudah banyak orang asing yang menjadi penguasa di berbagai tempat.
Sebenarnya apa makna dari kata keadialan ? yang telah di cetuskan dalam sila ke-5, jikalau makna yang kami paham itu berbeda dengan makna yang engkau mungkin rasa benar itu, maka datangkanlah kami dan pahamilah kami pada makna yang engkau pahami itu agar tidak terjadi kesalah pahaman lagi.
Di mana keintelektualnya kaum pemuda Indonesia  pada sekarang ini ? di mana eksistensi pemuda-pemuda Indonesia yang katanya sebagai tonggak refolusioner dunia? Pahamkah kalian sekarang ini para KAPITALISME sedang menggelapi dunia. Kita tahu jelas bahwa watak  dari pada KAPITALISME adalah sebagai Ekspansi, Eksploitasi, Akumulasi Kapital. Tapi mengapa masih tunduk kepada mereka, cobalah untuk menanduk, ibarat seperti Banteng menunduk kemudian menanduk.
Cobalah kita berkontemplasi sejenak yang khususnya para pemuda pada problematika yang telah terjadi di tanah air kita yang tercinta ini (INDONESIA) sudah sangat beragam yakni pemindahan Ibu kota, Rasisme, dan yang paling parah lagi perekonomian atau SDA sebagian besar di pegang oleh orang lain. Untuk apa merdeka yang berarti bebas dari penindasan jikalau pemuda saja acuh tahu pada problem yang aktual pada sekarang ini.
Sistem perekonomian di Indonesia akan hancur jika para pemuda membiarkan atau patuh dan takut pada para Kapitalisme. Sebelum itu terjadi mari sama-sama kita katakan TIDAK pada Kapitalisme dan membangun negeri ini (INDONESIA) dengan cara kita (ANAK NEGERI) tanpa ada intervensi-intervensi dari MEREKA. Salam perjuangan. NKRI harga mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H