Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) prefiks pembentuk nomina pe- memiliki tujuh pengertian; 1. Yang memiliki; 2. Yang menghasilkan; 3. Yang biasa melakukan (sebagai profesi, kegemaran, kebiasaan); 4. Yang melakukan pekerjaan mengenai diri; 5. Yang dikenai tindakan; 6. Orang yang biasa bekerja di; 7. Orang yang gemar.
Dari tujuh pengertian di atas, makna pada nomor 3 paling tepat untuk menjadi dasar atau pedoman dalam pembahasan ini. Mengapa demikian? Karena yang penulis akan soroti dalam tulisan ini adalah prefiks pembentuk nomina pe- yang diikuti kata yang merupakan sebuah cabang olahraga (cabor). Misalnya, pe- + sepak bola menjadi "pesepak bola", bukan penyepak bola.
Kata Pesepak Bola Lebih Praktiis
Penggunaan kata pesepak bola lebih praktis dan ekonomis daripada penggunaan kata-kata "pemain sepak bola" ataupun "olahragawan/atlet sepak bola". Dalam bahasa Inggris dan bahasa Jerman pun (penulis yakin, demikian juga tentunya dalam bahasa-bahasa lainnya) lebih sering digunakan kata footballer dan Fussballer daripada football player dan Fussballspieler.Â
Pada masa sekarang ini, kita tidak hanya dituntut untuk memiliki sikap ekonomis dalam pengeluaran uang, penggunaan barang dan waktu tetapi juga bersikap ekonomis dalam penggunaan kata dan huruf. Â Â
Pe- + Cabang Olahraga Huruf Pertama Cabor Tidak Lesap
Dalam menggunakan rumus pe- + cabang olahraga yang berarti pemain atau olahragawan/atlet dari cabang olahraga tertentu, huruf pertama dari cabang olahraga itu tidak lesap, tetap seperti sediakala.Â
Sebagai contoh, pe- + tinju menjadi "petinju", bukan peninju. Peninju memiliki arti yang berbeda dengan petinju. Pe- + tembak menjadi "petembak", bukan penembak. Penembak memiliki arti yang berbeda dengan petembak.Â
Pe- + dayung menjadi "pedayung", bukan pendayung. Pendayung memiliki arti yang berbeda dengan pedayung. Atlet catur disebut pecatur. Atlet bulu tangkis disebut pebulu tangkis. Atlet renang disebut perenang. Atlet lari disebut pelari, dll.Â