Mohon tunggu...
r. t.  mangangue
r. t. mangangue Mohon Tunggu... Dosen - Peduli terhadap permasalahan yang dialami masyarakat yang dicurangi, , dibully, dibodohi, dll.

Penggemar berat catur, penulis, ghost writer, pengajar, dan pecinta sastra Dapat dihubungi di alamat email: r_mangangue@yahoo.com. Facebook: richard mangangue. Tinggal di Manado.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Anda Ingin Menang dalam Kompetisi Blog Kompasiana? Ini Kuncinya!

21 September 2020   15:31 Diperbarui: 21 September 2020   18:10 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                                           kompasiana.com

Saya sudah setahun lebih jadi Kompasianer. Namun, antara 5-7 bulan pernah tidak aktif karena kesibukan. Selain menulis, saya juga suka membaca tulisan-tulisan para Kompasianers. Memang, beragam topik dapat ditemui di blog Kompasiana ini. 

Ada yang suka menulis artikel yang berbau politik seperti Pak Mohamad Syafei. Meskipun seorang guru, tapi Pak Syafei mantap juga ulasan politiknya. Fatmi Sunarya yang saya kira berasal dari Jawa Barat, justru, menurutnya, berasal dari Sumatera. Dia ini seorang wanita penyair. Mayoritas dari artikel-artikelnya adalah puisi. Dan yang lainnya masih banyak lagi.  Tentu saya tidak perlu menyebutkannya satu per satu. 

5  Hal yang Bisa  Membuat Seseorang Bisa Jadi Pemenang

Meskipun baru setahun menjadi Kompasianer, saya sering membaca tulisan para pemenang kompetisi blog Kompasiana.  Menurut saya, tulisan para pemenang kompetisi blog sangat hebat/bagus. Mengapa?

Karena: 

(1) Pembahasannya sesuai dengan tema/topik yang diberikan. 

(2) Para pemenangnya punya gagasan yang baik  dan menarik. 

(3) Penulisannya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Artinya,sang penulis tahu, yang mana awalan di- dan yang mana preposisi (kata depan) di. 

(4) Uraiannya runtut. 

(5) Ilustrasi/infografisnya menarik. 

Dari 5 uraian di atas, saya sangat yakin,  titik berat penilaian adalah pada butir 3 dan 5. Mengapa cuma dua butir itu? Karena butir-butir yang lain juga dilakukan oleh penulis yang lain.  

Saya pernah membaca sebuah artikel di Kompasiana (tapi artikel itu tidak dibuat untuk ikut kompetisi blog, melainkan sebuah artikel biasa yang cukup menarik). Namun, saat membacanya, saya agak terganggu karena setiap kata dengan huruf di yang terletak di depan selalu ditulis dengan tidak serangkai. 

Misalnya, ditembak, dipukul, diajar, dll. Kata-kata itu ditulis dengan tidak serangkai alias terpisah (pakai spasi). Jadi, kata-kata itu ditulis demikian: di teembak, di pukul, di ajar. Penulisan seperti itu jelas keliru kan? 

Karena di-  pada kata-kata itu merupakan awalan. Awalan itu harus ditulis serangkai. Kecuali di itu adalah preposisi (kata depan). Agar bisa memahami perbedaan di- sebagai awalan dan di sebagai preposisi, Anda dapat membacanya di sini.

Benarkah untuk  Jadi Pemenang Hanya 1 Kali?

Semula saya berpikir, bahwa pemenangnya hanya akan menang dalam satu kompetisi blog. Jadi, untuk kompetisi blog berikutnya, dia tidak akan menang meskipun tulisannya sangat baik. Ternyata saya keliru. Pemenang yang sudah pernah menang dalam kompetisi blog sebelumnya, bisa menang juga di kompetisi berikutnya. 

Misalnya, Kompasianer yang bernama Thurneysen Simanjuntak.  Dalam kompetisi blog Bank Indonesia 2020, dia menjadi pemenang ke-3. Anda bisa melihat namanya dalam pengumuman yang baru saja dirilis Kompasiana. Dia memperoleh hadiah Rp5 juta. 

Sementara itu bila kita lihat lomba sejenis yang juga diselenggarakan Bank Indonesia pada 2019, Thurneysen Simanjuntak adalah pemenang pertamanya dengan memperoleh emas murni 25 gram

Sementara itu, untuk kompetisi blog "Kirim Tugas di Kompasiana" untuk pelajar/mahasiswa, Kompasianer Muhammad Fakhriansyah, mahasiswa Pendidikan Sejarah, Universitas NegeriJ Jakarta yang banyak menulis artikel dengan pendekatan sejarah, menjadi pemenang ke-1 untuk periode Agustus 2020.

Selama 2  bulan sebelumnya, ia juga menjadi salah satu dari 30 pemenang yang ada. Maka Muhammad Fakhriansyah memenangi hadiah voucher menginap gratis  di jaringan hotel Cordela

Jadi, kalau ingin jadi pemenang kompetisi blog di Kompasiana, Anda harus memperhatikan masalah penulisan. Dan jangan lupa juga, ilustrasi atau infografisnya. Pada butir inilah kelebihan atau kehebatan tulisan Nurul Mutiara RA yang menjadi pemenang pertama kompetisi blog Bank Indonesia 2020 yang berjudul "Mengalami Krisis 3 Kali? No Way! Yuk Terapkan Cerdas Berperilaku".

Uraian dan bahasanya menarik, dan terlebih infografis buatannya sendiri itu juga luar biasa.  Tampaknya, infografis buatan sendiri bisa lebih sesuai dengan keinginan penulis yang mau disesuaikan dengan isi tulisannya.  Oleh karena itu,  Nurul  pun memperoleh hadiah Rp20 juta.      




 Anda ingin jadi pemenang kompetisi blog Kompasiana berikutnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun