Dapat disimpulkan bahwa baliho-baliho itu dicetak di tempat yang berbeda. Kalau dicetak di tempat yang sama, penulis yakin, petugas di tempat cetak baliho itu akan bertanya, mengapa ada dua versi tulisan kata ‘Lanjutkan’. Bisa jadi juga, pembuat konsep tulisan di baliho itu ada dua orang sehingga ada dua jenis penulisan kata ‘Lanjutkan’.
Jadi, mana yang benar dari dua jenis kata ‘Lanjutkan’ itu? Yang pasti, kata ‘Lanjutkan’ bila diucapkan secara lisan merupakan seruan/perintah, maka harus ditulis dengan menggunakan tanda seru, ‘Lanjutkan!’.
(3) Diberkati/Di berkati
Untuk kata "diberkati" juga ada dua jenis penulisan, yaitu diberkati dan di berkati. Berarti tempat mencetak balihonya juga ada di dua tempat yang berbeda. Bisa jadi juga, pembuat konsep di baliho itu ada dua orang sehingga ada dua jenis penulisan kata "diberkati".Â
Sebagaimana kita ketahui bersama, ‘di’ pada kata ‘diberkati’ adalah awalan. Jadi, untuk menulisnya harus ditulis serangkai. Sedangkan kata ‘di’ yang ditulis terpisah atau tidak serangkai dengan kata berikutnya menunjukkan bahwa ‘di’ adalah preposisi atau kata depan dan kata yang berikutnya adalah nama tempat.Â
Sebagai nama tempat tentu kata itu harus ditulis dengan huruf kapital. Namun, karena ‘berkati’ bukan nama tempat, sehingga ‘di’ dan ‘berkati’ harus ditulis serangkai, ‘diberkati’ bukan ‘di berkati’.
(4) Voor/For
Kedua kata ini sejatinya tidak akan penulis bahas karena merupakan kata dalam bahasa Melayu-Manado yang selalu digunakan dalam percakapan sehari-hari di Manado dan sekitarnya. Namun, karena sejumlah balon kada menulis dua kata itu dalam balihonya, mau tidak mau penulis harus membahasnya. Kita ketahui bersama, ‘voor’ adalah kata yang ditulis dalam bahasa Belanda dan ‘for’ dalam bahasa Inggris.
Kata-kata dalam bahasa Melayu-Manado lebih banyak dipengaruhi bahasa Belanda daripada bahasa Inggris. Bila kita menggunakan kata ‘untuk' dalam bahasa Melayu-Manado, pasti kita akan menggunakan kata ‘voor/for’. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara menulisnya? Apakah ditulis ‘voor’ atau ‘for’?
Perlu diketahui, bahasa Indonesia sekarang ini berorientasi ke bahasa Inggris. Semua kata serapan dari bahasa Belanda diubah ke bahasa Inggris. Misalnya, ‘legalisir’ (Belanda: legaliseren) diubah menjadi ‘legalisasi’ (Inggris: legalization); ‘koordinir’ (Belanda: koordineren) diubah menjadi ‘koordinasi’ (Inggris: coordination).
Jadi, dapat ditegaskan bahwa dari kata ‘voor’ dalam bahasa Belanda dan ‘for’ dalam bahasa Inggris, tentu yang benar penulisannya adalah kata dalam bahasa Inggris, ‘for’.