Oleh: Â Richard Tuwoliu Mangangue
Masih ingat lagunya Bimbo yang berjudul "Singkatan"? Itu sebuah lagu jenaka dan menggelitik. Bila kita baca, simak dan pahami lirik lagu itu dengan saksama, dapat disimpulkan bahwa liriknya merupakan kritik atau sindiran kepada orang-orang yang suka membuat singkatan pada masa lagu itu menjadi hit.Â
Bunyi lirik awalnya adalah sebagai berikut, "Sekarang zaman sedang demam dengan singkatan. Di jalan motor mobil adu cepat. Manusia mau kaya cara kilat. Remaja dalam bercinta pun hebat." Â
Dari lirik awal itu dapat disimpulkan, kesukaan atau demam pada singkatan itu karena orang maunya serba cepat, serba instan. Karena kalau tidak disingkat, terlalu panjang, susah mengingatnya. Karena itu, lirik berikutnya berbunyi demikian, "Janganlah mencoba cari kamusnya.Â
Jangan pula cari aturannya. Jangan tanya ahli bahasa. Jangan pula mencari asalnya." Dari lirik bagian tengah ini dapat disimpulkan bahwa singkatan itu muncul atau timbul karena mau-maunya si pembuat singkatan itu sehingga disarankan agar tidak mencarinya di kamus karena di kamus pun kita tidak akan menemukannya. Kita juga disarankan agar tidak tanya ahli bahasa karena dia juga pasti tidak tahu. Apalagi mencari asal-muasal kemunculan singkatan itu.
Bayangkan lagu "Singkatan"-nya BIMBO muncul dan menjadi hit sekian puluh tahun silam. Bagaimana dengan keadaan simgkatan pada zaman now? Pasti lebih mau-maunya si pembuat singkatan, lebih kacau balau lagi, sehingga sasarannya agar lebih mudah diingat, malah tidak tercapai.Â
Yang tercapai malah membuat bingung orang yang membacanya sehingga bertanya-tanya dalam hatinya, apa ya maksud singkatan ini?
Tentang kekacaubalauan singkatan zaman now dapat kita baca di media sosial, dalam hal ini facebook. Membaca banyak postingan di facebook dan berbagai komentar yang muncul atasnya, kita sering terseendat-sendat memahami sebuah kata yang merupakan singkatan. Kita memiliki jeda waktu sekian detik atau bahkan menit untuk memahami singkatan itu dengan benar.Â
Bila diibaratkan, situasi  ini sama dengan saat kita mulai belajar membaca. Kita harus mengeja huruf satu per satu. Lalu mencoba membaca kata itu sekaligus.Â
Berikut ini adalah singkatan-singkatan yang membuat kita harus berpikir untuk memahaminya.
Dalam sebuah postingan terpampang foto seorang ayah, ibu dan anak-anaknya. Lalu ada yang memberi komentar demikian "klg ideal dan bahagia". Saya kira, bila tidak melihat foto itu, kita sulit menerka apa maksud singkatan klg itu. Setelah melihatnya, barulah kita dapat menerkanya bahwa klg adalah keluarga..
Ada yang membuat singkatan sebagaimana yang sudah dikenal umum. Namun ada juga yang menyingkat dengan menulis huruf konsonannya saja. Misalnya, pernah = prnh; depan = dpn; dan yang membuat saya bingung ketika membaca singkatan stts. Agak lama saya memikirkan singkatan ini. Karena itu, saya mencoba mengaitkannya dengan kata-kata yang mendahuluinya atau sesudahnya. Â
Kata-kata itu berbunyi demikian, "Spt yg Anda tulis di stts Anda". Mulanya, saya pikir, stt dari kata stts itu singkatan dari Sekolah Tinggi Teologi. Selanjutnya saya kebingungan mencari kepanjangan s sebagai huruf terakhirnya. Setelah cukup lama memikirkannya, akhirnya saya tahu bahwa stts artinya status.
Kemudian yang seru adalah singkatan dengan menggunakan huruf x seperti pada kata-kata berikut ini: kirax, kabarx, umpamax, Mulanya saya agak kesulitan memahami makna huruf x sebagai singkatan.Â
Namun, setelah membaca kata-kata yang mendahului atau yang sesudahnya, barulah saya dapat memastikan bahwa x berarti nya. Setelah memahaminya, saya bisa mengerti saat membaca kata-kata sebagai berikut: terxta, xtax, mixk, baxk, dll.Â
Saya agak lama berpikir ketika ada yang menulis sex. Kalimat lengkapnya demikian, "Hidup hanya sex saja". Lho, apa maksudnya? Namun, setelah memahami kata-kata yang mendahului atau sesudahnya, baru saya mengerti bahwa sex itu bukan berarti seks tetapi sekali. Jadi, x itu berarti kali. Jadi, tidak heran, ada yang menulis sekalian dengan sexan.Â
Yang membingungkan saya, saat pertama mendapat SMS banking dari Bank BRI yang berbunyi "Trx Rek. Transaksi Kredit Rp.150.000,00". Apa ya Trx? Agak lama saya memikirkannya. Kalau Trxt(a), saya bisa duga itu adalah ternyata.Â
Namun, dalam kaitan dengan bunyi SMS itu, kata itu tidak cocok. Seorang teman yg biasa menerima SMS banking langsung berkata, "Itu artinya transaksi."
"Ah, betul sekali! Terima kasih!" sahut saya spontan.
Ternyata singkatan itu memang tidak ada aturannya. Itu tergantung  si pembuat. Sesukanya dialah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H