Mohon tunggu...
rama wibi
rama wibi Mohon Tunggu... lainnya -

i'am nothing but i want to be something...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meja Pengadil,,,

12 Februari 2011   17:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:39 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

re-Post dari signora05.multiply.com

"Alllaaaahhhuuuuuu Akkkkbbaaaarrrrrr....."

"AAAAlllaaaahhhuuuuuu Akkkkbbaaaarrrrrr....."

"Alllaahhhuuu Akkkkbbaaarrrrrr....."

Nama besar itu terdengar beberapa kali sampai ke segala penjuru, kumandangan suara yang seharusnya ditempatkan pada mimbar tertinggi namun ternyata hanya ditempatkan sebagai jilatan-jilatan lidah untuk mengatasnamakan sesuatu yang nyatanya tidak ada dalam kitab dan mushaf apapun. Sorban dan ikat kepala  hijau serta beberapa bendera ikut menghantarkan angin yang berhembus kencang untuk menemani para gerombolan manusia yang sudah haus akan darah, haus akan kepentingan dan kebenaran yang semuanya absurd, hampa dan kosong.

"cepaaatttt, bawa kesana....." teriak seorang pemuda

"lariiiiiiiiiiiiiiiiiiii..........." tiba-tiba suara teriakan memenuhi seluruh penjuru lapangan

Orang-orang lari tunggang langgang menghindari sabetan dan pukulan dari sebuah benda tajam dan tumpul, batu-batu berterbangan melintasi semua angkasa yang ditutupi oleh hawa nafsu berdarah. Pemuda yang ikut berlarian jatuh tersungkur karena menghindari amarah setan yang sedang bergelimangan, pemuda itu lalu tertangkap dan dengan sigap beberapa manusia berkedok setan langsung menghakimi pemuda itu memukulnya, menendangnya, menghakiminya dengan batu, dengan balok. Darah segar mengalir dari seluruh tubuh pemuda itu, dengan di arak-arak oleh segerombolan orang pemuda itu dihadapkan oleh sang pemimpin gerakan.

"Kaaaafffiiirrrrrrr kamuuuuuuu......" teriak sang pemimpin

"bakar,,,,,,bunuh saja,,,,," teriakan para pengikutnya

Dengan santainya si pemimpin menghajar wajah sang pemuda dengan tongkat yang dipegangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun