Mohon tunggu...
rama wibi
rama wibi Mohon Tunggu... lainnya -

i'am nothing but i want to be something...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[riview] The Green Hornet

4 Februari 2011   01:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:55 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalo mo nonton pilem jagoan yang gak jagoan banget inilah pilem arahan dari Michel Gondry dengan dibintangi oleh Seth Rogen, Jay Chou, Cameron Diaz, dan Christoph Waltz berjudul "The Green Hornet". Jagoan bertopeng yang awalnya hanya ingin membalas sakit hati terhadap ayahnya yang dibikinkan patung saat kematiannya menjadi dendam tersendiri bagi Britt ~anaknya~ dan juga Kato ~supir pribadinya yang merangkap pembuat mochachino~.

Setelah memenggal kepala si patung ayahnya, Britt menemukan kejadian perampokan dan disanalah ia melihat keahlian dari Kato untuk membasmi kejahatan. Dari kasus semalam itulah Britt berencana untuk melakukan hal kebaikan dengan mengatasnamakan kejahatan. Ditemani dengan keahlian si Kato baik dari seni beladiri maupun kepintarannya membuat gadget, jadilah 2 manusia bertopeng yang selalu keluar malam untuk membasmi kejahatan sekaligus menjadi seorang penjahat. Untuk mendapatkan nama atas tindakannya Britt mengatasnamakan kekuasaannya di koran "The Sentinel" untuk mempublish dirinya dan juga Kato sebagai penjahat yang disegani, dengan bertitel awalnya Green Bee akhirnya menjadi Green Hornet.

Secara keseluruhan aksi-aksi dari Green Hornet ini diprakarsai oleh Lanore ~Cameron Diaz~ sekertaris permanennya Britt, semua ide aksi si Green Hornet ini dibertahukan oleh Lanore karena Britt yang menyuruhnya dengan alasan koran The Sentinel ingin mempublishnya. Britt sebagai seorang pemilik koran nampaknya tidak mewarisi keahlian untuk mengelola koran tersebut hingga akhirnya berdampak pada merosotnya omset, sebagai jagoan pun Britt lebih mengutamakan dirinya sebagai bos dibandingkan rekan dengan si Kato, inilah yang membuat hubungan Green Hornet menjadi bubar.

Peran dari Christoph Waltz yang membuat pilem ini menjadi segar dari seorang penjahat Chudnofsky menjadi Bloodnofsky, aksen Eropa Timurnya yang membuat gw selalu ketawa saat dia bicara. Sedangkan peran dari Cameron Diaz tidak terlalu maksimal didalam pilem ini, hanya melakukan beberapa dialog yang menurut gw sih standard banget.

Secara keseluruhan 3 bintang rasanya cukuplah untuk pilem yang bisa me-refersh tampilan dari seorang jagoan yang selalu berwibawa, pilem yang sudah ada dari tahun 1940-an ini memang awalnya diserahkan kepada aktor George Clooney, Nicolas Cage dan juga Jet Lee namun akhirnya berpindah ke akor yang sekarang ini. So untuk penyegaran di awal tahun pilem ini gw rekomen dah, cikiciew...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun