Mohon tunggu...
rama wibi
rama wibi Mohon Tunggu... lainnya -

i'am nothing but i want to be something...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Review] Eat *Italia*, Pray *India* and Love *Indonesia not Bali*

15 Oktober 2010   03:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:25 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3 bintang, cuma 3 bintang yang gw kasih buat ini pilem, bukan karena gw gak suka sama ini pilem cuman alur yang membuat ini pilem menjadi membosankan, setubuh ato tidak teman2 yang baca ripiew gw ini tapi gw akan menceritakan dari mulai gw dan pasangan masuk jam 19.00 sampai dengan 21.45.

Okeh buku tulisan tangan Elizabeth Gilbert dan dikeluarkan oleh penerbit Pinguin ini memang dipilemkan sama Columbia Pictures dengan mangambil arahan Ryan Murphy. Diawal scene ini pilem Juju *panggilan akrab gw ke Julia Roberts* sedang berada dibali karena perjalanan wisata untuk tulisannya dan berkunjung ke Ketut *dukun Bali a.K.a Paranormal* dan meminta pencerahan hingga mendapatkan beberapa wejangan or mungkin lebih tepatnya arahan tentang kehidupannya kedepan. Nah berselang 3 bulan scene beralih ke pesta peluncuran bukunya si Liz Gilbert dan Stephen sang suami sedang menemaninya, dalam perjalanan pulang mereka berdua sempat bercekcok ria karena si Steph ingin melanjutkan kuliahnya.

Di mulai itulah Liz mengalami depresi hati, setiap malamnya ia selalu menangis dan meminta pencerahan do'a ke pencipta-Nya, hingga dia berani untuk menceraikan suaminya dan memporakporandakan rumah tangganya dan berpacaran dengan aktor panggung yang bernama David. Yang namanya pacaran karena khilaf mata pastinya hanya sementara dan begitulah Liz dipikirnya setelah mendapatkan pencerahan dengan si David dia merasa bahagia, tapi kenyataannya Liz semakin menderita hati dan stress, hingga Liz memutuskan untuk kembali menemukan gairah hidupnya dengan mengunjunggi Itali, India dan Bali.

Tempat pertama yang menjadi tujuannya adalah Italy, tempat yang indah untuk bersenang-senang dan gudangnya makanan enak. Di sini Liz menyantap semua makanan kesukaannya, pizza, pasta, apa saja yang diinginkannya, hingga setelah 4 bulan di sana bobotnya naik 24 ponds.Di negara ini, Elizabeth mencoba berbagai macam menu makanan Italia, seperti piza, pasta, gelato (es krim), dan anggur merah yang sempurna dipadankan dengan makanan Italia. Berbagai macam makanan yang digambarkan dalam film itu memang terlihat menggiurkan, mulai dari pizza hingga pasta tersaji di sudut-sudut romantis Italia dan seks, hehehehe dipilem ini enak banget para pasangan bebas bercumbu disetiap sudut di Itali.

Berikutnya adalah pemandangan kumuh di seputar India di tempat itu Liz ingin menemukan kekuatan doa (Pray) dari seorang Guru. Di India ia belajar dari seorang pria, Richard from Texas agar dapat melupakan masa lalunya. Disini Liz kembali bergelut dengan rasa bersalahnya dimasa lalu ketika masih berstatus istrinya Steph. Hingga di Scene ini dia belajar untuk mencoba memaafkan dirinya sendiri sebelum memaafkan orang lain.

Di kunjungan terakhirnya Indonesia egh Bali, Indonesia apa Bali ya?? Ya pokoknya di kunjungan pemungkasnya Liz belajar untuk mencintai lagi dengan mengurangi keseimbangan yang telah dipelajarinya selama di Itali dan India, Liz sempat menolak hingga Ketut kembali memberi petuah bahwa " belajar mencintai lagi adalah salah satu keseimbangan dalam kehidupan"

Secara keseluruhan ini pilem sangat, sangat,,,hhhhmmmmmmm antara peran percintaan dan makna kehidupannya terlalu membias jadinya agak kurang fokus deh, alur cerita yang membosankan. Untuk segi pemandangan kayana Bali hanya ditampilkan sedikit aja deh lebih banyak ketika Liz sedang berada di Italia.

Sebenarnya ini pilem tentang cara memaknai kehidupan kita selama ini biar gak terlalu strees dan sakit hati tapi jadi membosankan di pilemnya,,hehehehe. So, gw sih punya sedikit pencerahan setelah nongton nih pilem.

1. Saat bangun di pagi hari ucapkan pada diri sendiri “What you really-really-really wants? dan harus 3 x supaya kita benar-benar-benar menginginkan apa yang diinginkan dalam hidup ini, untuk kebahagiaan diri sendiri.

2. Setiap Minggu tuliskanlah hal-hal apa saja yang membuat anda merasa bahagia dalam menjalani kehidupan ini. Intinya moment apa saja yang membuat anda merasa bahagia, dan untuk selanjutnya dapat dilakukan lagi berulang-ulang, sehingga semakin sering perasaan bahagia singgah dihati dan semakin banyak alasan untuk bersyukur.

3. “Change your words”
Ubahlah kata-kata negatif yang sering diucapkan seperti “I’m a looser”, “I cant’t do it”, “Aku tak berhak mendapat yang terbaik” dan sebagainya, dengan kata-kata positif yang membangkitkan semangat.

Cuman satu yang gw sayangkan di Bali Juju hanya mengucapkan satu kalimat Indonesia yaitu "terima kasih' sedangkan waktu dia berada di Italia dia belajar bahasa ibu. Sangat disayangkan ya...hehehee

Hehehehe, sotoy yaakkk gw ini....jikalau ditanya rekomen kah ini pilem, gw hanya bilang kalo gak bosen silahkan menonton sambil membawa popcorn dan coke, or beli dvd bajakannya aja,,hehehhe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun