Mohon tunggu...
R ANGGOROWIJAYANTO
R ANGGOROWIJAYANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru Tetap Yayasan di SMP Santo Borromeus Purbalingga

Saya adalah seorang Guru Swasta yang menyukai dunia tulis menulis dan tertarik dengan dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jiwa yang Terlupakan

1 November 2024   09:52 Diperbarui: 1 November 2024   09:58 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menceritakan tentang suatu peristiwa

Kadang membuatmu terluka

Namun semua harus dikatakan

Walaupun terus mengganggumu dalam bercengkerama

Tak dapat dipungkiri

Luka yang terlanjur kau sayatkan

Tidak akan pernah kering sempurna

Walau sudah tertutup jelaga keputusasaan

Luka itu terlalu menyayat 

Kehilangan jejak sekelibat 

Tanpa kabar sampai hari ini

Membuat menatap lukisan pun kembali teringat

Bahwa dia sudah tak mungkin kembali

Walau kau ajak menatap masa depan

Tetap saja keadilan itu tak pernah hinggap

Dalam luka yang pernah kau sayat

Tanpa mau diselesaikan

Dengan kejujuran dan hati nurani

Yang mau berkata ' Aku memang bersalah '

Dalam kesunyian tanpa kepedulian

Doa - doa terus dipanjatkan

Semoga keadilan segera datang

Menghampiri jiwa - jiwa yang terlupakan

Dalam hiruk pikuk perebutan kekuasaan

Setidaknya masih ada pejuang

Salam Sehat.....!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun