Sudah sepekan jagat perpolitikan Indonesia diwarnai dengan keriuhan yang tiada henti. Keriuhan yang disebabkan oleh seorang akademisi ' nakal ' yang acapkali mengkritisi dengan keras apapun yang telah dilakukan oleh pemerintah.Â
Kritikannya kadang juga terlihat tanpa tedeng aling - aling atau tanpa basa - basi dilontarkan begitu saja di ruang publik baik media televisi maupun di jagad internet khususnya media sosial.Â
Kritik yang sangat cerdas dari sudut pandang ilmu filsafat yang sangat dikuasainya kadang menarik hati sebagian masyarakat terutama mereka yang memposisikan dirinya sebagai oposisi bagi pemerintah.Â
Apapun yang dikatakan Rocky bisa jadi selalu ditafsirkan sebagai kebenaran dan kejujuran yang dengan segenap hati harus didukung.Â
Teori filsafat yang dikuasai benar - benar memiliki daya pikat bagi pemujanya apalagi kalau sudah memilki kecenderungan untuk menyerang kebijakan pemerintah.
Kepandaian merangkai kalimat atas suatu kritik dan dikaitkan dengan ketajaman nalar seorang ahli filsafat menjadikan apapun yang diucapkan seolah - olah masuk akal. Dan jargon ' AKAL SEHAT ' pun menjadi populer di kalangan masyarakat pendukungnya.Â
Siapapun yang ada di belakang seorang Rocky Gerung adalah seorang yang cerdas karena dapat memanfaatkan kecerdasan seorang ahli filasafat yang bisa mengkaitkan suatu peristiwa dengan logika berpikir yang seolah- olah masuk akal. Ada beberapa pengamat dan politisi yang berpendapat bahwa Rocky adalah orang yang dimanfaatkan untuk meraih apa yang mereka inginkan dari situasi politik di Indonesia.
Pandangan tersebut tentunya tidak salah karena selama perjalanan pemerintahan pasca reformasi belum pernah ada oposisi yang sekeras Rocky Gerung. Dan yang lebih masuk akal banyak sekali pemujanya yang menyanjung dan mengamini setiap bentuk kritikannya walaupun kadang berkesan asal waton berbeda dengan pemerintah.
Namun sebagai akademisi tentu kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya harus dihormati sebagai check and balances dalam kehidupan bernegara.Â
Bagaimanapun kaum intelektual tentu memiliki kegelisahan sendiri apabila ada yang tidak sesuai dengan nalar berpikirnya atas suatu kebijakan yang diambil pemerintah. Walaupun kadang juga ada rasa risih kalau mendengar kata-kata yang tidak pantas diucapkan oleh Rocky Gerung yang notabenenya adalah seorang Guru.Â
Kepantasan atas profesi yang melekat pada dirinya tentu meresahkan masyarakat, bagaimana seorang guru berkata-kata kasar di hadapan publik apa jadinya nanti dengan murid-muridnya ? Bukankan dalam istilah bahasa Jawa Guru itu adalah digugu lan ditiru, berarti adalah suri tauladan bagi anak didiknya.Â
Keriuhan dalam politik ini memang selalu menjadi tradisi dalam perpolitikan kita apalagi menjelang Pemilu 2024, semua pihak berusaha merebut simpati dari masyarakat agar memilihnya.Â
Termasuk keriuhan dari seorang bernama Rocky Gerung tentu akan sangat ditunggu bagi para oposisi yang berseberangan dengan pemerintah.Â
Kiranya tradisi riuh ini tidak menjadikan kita semua masyarakat Indonesia kehilangan 'Akal Sehat " untuk mengkritik dengan caci maki dan hujatan yang tidak sepantasnya keluar dari mulut seorang tokoh akademisi yang juga adalah Guru yang harus menjadi teladan bagi murid-murinya dalam berkata, bersikap, dan berperilaku.Â
Biarlah tradisi keriuhan tetap berjalan asalkan dalam koridor yang benar, karena berdemokrasi juga harus siap dengan berbagai macam keriuhan. Dan apabila keriuhan itu membawa dampak destruktif bagi keberlangsungan demokrasi dan jalannya pemerintahan, Â tentu juga tidak salah apabila penegak hukum juga bergerak untuk menertibkannya dan menegakkan hukum.
Salam Sehat !!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H