Waktu pada waktu itu tepat menunjukkan pukul 00.00 WIB. Iya, waktu yang sangat ditunggu, waktu yg sbenarnya selalu di lalui, tapi begitu lama untuk saat ini. Cemas, gelisah dan panik selalu datang bergantian. Bersiap di atas meja, menyalakan komputer, berusaha menenangkan diri sambil tetap meyakinkan bahwa hasil yg terbaik pasti akan diterima. Hanya membutuhkan 1 menit saja, hanya 1 menit bahkan kurang untuk melihat hasil ini. Tapi, 1 menit ini yang akan menentukan langkah kedepan selanjutnya.
Ya, perasaan seperti itulah yang mungkin dirasakan oleh teman-teman yang hari ini mengetahui pengumuman kelulusan UN. Sebuah perasaan yang kita rasakan selama 3 tahun sekali, sekali lagi tidak lebih hanya 3 tahun sekali, tapi 3 tahun inilah yg menentukan segalanya. Beberapa ada yang senang karena kelulusannya dan beberapa ada yang kecewa, bahkan (maaf) frustasi karena ketidaklulusannya. Sebuah bentuk perasaan yang wajar dan lumrah bagi yang lulus dan tidak lulus!
Oke, bagi yang lulus tentu mereka tidak lah luput hanya dengan kesenangan dan perayaan. Perencanaan dan strategi harus dipersiapkan lebih matang untuk menghadapi ujian-ujian selanjutnya. Sebuah beban dan tantangan selanjutnya pasti lebih berat dan harus di hadapi. Disini mereka yang akan memutuskan, menjadi apakah dirinya di masa yang akan datang?? Orang tua, guru dan teman hanya merupakan “fasilitator” terbaik , tapi keputusan penuh ada di tangan kita!
Lalu bagaimana yang tidak lulus?? Sekali lagi saya hanya menyampaikan, perasaan kecewa dan sedih karena tidak lulus adalah hal yang wajar dan lumrah! Disini bukti bahwa kita normal! Kita mengakui bahwa ada yang salah pada diri kita atau lingkungan kita. Tapi apakah perasaan kecewa dan sedih ini harus berkelanjutan? TIDAK! Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Bukan akal dan logika yang kita butuhkan untuk masalah ini, tapi pola pikir!! Ya, pola pikir (mindset) yang harus kita aktifkan untuk ini.
Ada sebuah rumus yang menarik dari seminar yang saya ikutin jauh beberapa bulan lalu;
Rumus tersebut : E + R = O
“E” kita artikan sebagai kejadian (Event), “R” kita artikan sebagai sikap,pola pikir, dan tindakan dlm menghadapi sebuah kejadian (Response), dan “O” kita artikan sebagai hasil yang akan diperoleh (Outcome).
Yang saya simpulkan dari rumus ini adalah hasil yang kita peroleh baik itu pada saat ini atau di masa yang akan datang, merupakan bentuk perwujudan dari apa kejadian yang kita terima dan bagaimana pola pikir dan sikap kita dalam merespon kejadian tersebut.
Jadi, bisa kita katakan “TIDAK ADA manusia yang gagal! Yang ada hanya dia yang merasa dirinya gagal” sehingga perasaan itu akan terbawa hingga saat ini. Kegagalan berhubungan dengan kekecewaan, kecewaan yang akan mengganggu mental kita, gangguan mental merupakan masalah pada psikologi seseorang, oleh karena itu sebuah mindset (pola pikir) yang benar yang akan memperbaiki apa hikmah dari kegagalan tersebut!!
*untuk melihat tulisan mengenai "Potensi Diri" bisa klik disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H