Mohon tunggu...
Aki Wel
Aki Wel Mohon Tunggu... lainnya -

Keluguan yang tampak dari luar belum tentu cerminan sesungguhnya.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kisah Penambang Indonesia yang Mendapat Permata Seberat 2 Kg

10 Desember 2010   01:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:52 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa ini terjadi di daerah pertambangan emas dan batu berlian di Kalimantan Selatan-Indonesia, dimana nyonya Odi S. menghadiahkan suatu surprise kepada suaminya dengan kelahiran anak mereka yang pertama yang diberi nama Permata. [caption id="attachment_79315" align="alignright" width="232" caption="Kegiatan Penambang"][/caption] Keluarga Odi S. sangatlah senang dan bangga akan kekelahiran bayinya tersebut dan selalu bercerita kepada teman-temannya. Sang teman yang punya selera humor tinggi segera pergi ke kantor sebuah harian ternama untuk memasang iklan: " Setelah hampir 10 bulan hidup menyendiri dan mencari nafkah di Pertambangan, akhirnya keluarga Odi S. berhasil mendapatkan Permata seberat 2 kilo gram" Sebelum berita tersebut beredar luas di masyarakat, maka surat kabar yang bersangkutan mengirimkan wartawannya yang cukup ganteng untuk mendapatkan fakta-fakta selengkapnya dengan mendatangi rumah keluarga Odi S. dan terjadilah wawancara sebagai berikut:

Wartawan: Apakah ini rumah keluarga Odi S. ?

Nyonya Odi:Ya, benar pak! Mau ketemu siapa ya ?

Wartawan:Sebenarnya saya mau ketemu Pak Odi, saya adalah wartawan dari Kompasianet

Nyonya Odi:Sayang sekali bapak lagi di pertambangan. Saya isterinya apa bisa saya bantu ?

Wartawan: Bolehlah kalau ibu bersedia, begini lo bu... saya dapat berita katanya keluarga ibu dapat permata ?

Nyonya Odi:(teringat sama anaknya) Ya, benar pak!

Wartawan:Dapatkah ibu memperlihatkan tempat diketemukannya permata tersebut ?

Nyonya Odi: Aduh gimana ya..... pasti suami saya akan marah bila saya perlihatkan lubang itu kepada bapak.

Wartawan: Jauhkah tempatnya dari sini ?

Nyonya Odi:Sama sekali tidak pak, bahkan sangat dekat.

Wartawan: Apakah disekitar lubang tsb. tumbuh semak-semak yg sangat lebat ?

Nyonya Odi: ( mukanya merah karena malu ) ya... tapi kata suami saya itu nggak masalah koq!

Wartawan: Apa lubang tsb. sudah ada sebelum suami ibu bekerja di situ ?

Nyonya Odi:(dlm hati ngegumel: sialan nih org dia pikir gw banci?) lha iyalah, kan alam yg  menciptakannya.

Wartawan: Apakah suami ibu yg pertama kali bekerja di lubang itu ?

Nyonya Odi: ( marah & malu ) kata suami saya sih gitu, kan dia dah pengalaman

Wartawan: Kira-kira berapa lama suami ibu bekerja di situ ?

Nyonya Odi:hmmmm....... kira-kira 10 bulan

Wartawan: Sukar nggak kerja untuk mendapatkan permata ?

Nyonya Odi: Awalnya sih susah, tapi setelah alat bor suami saya posisi tegak lurus ya... menyenangkanlah.

Wartawan: Apa suami ibu harus me-ngebornya dalam ?

Nyonya Odi:Wah... alat bor suami saya itu panjang sekali,  jadi saya rasakan cukup dalam.

Wartawan: Apa menurut ibu di lubang tsb. masih mungkin didapat permata lagi ?

Nyonya Odi: (gembira) tentu saja!  bila suami saya sering-sering nge-bornya.

Wartawan: Saya sangat ngiri dengan suami ibu, mungkin nggak ya saya sesekali ikut nge-bor di situ?

Nyonya Odi:( GR & bangga ) sebetulnya sih saya gak keberatan tapi lubang itu monopoli penuh suami saya.

Wartawan: Ooh.... sayang sekali, padahal saya sangat berminat loh!

Nyonya Odi: Termenung diam malu-malu.

Wartawan: Apakah suami ibu punya pembantu dalam pekerjaannya ?

Nyonya Odi:Tidak ! kalo saya nggak capek, saya yg bantu dengan goyangan saat suami saya nge-bor.

Wartawan: Satu pertanyaan lagi bu! apa cukup ada air disekitar lubang tsb.?

Nyonya Odi: Tentu saja, bahkan cukup untuk membasahi semuanya.

Wartawan: Sungguh ! suami ibu adalah orang yang sangat beruntung, bolehkah saya melihat permatanya ?

Nyonya Odi:Sebentar ya pak ! saya ambil dulu di kamar.

Wartawan: Langsung lemas setelah melihat sosok permata si buah hati keluarga Odi S.

 

[caption id="attachment_79317" align="alignnone" width="446" caption="Permata"]

12919450971437393876
12919450971437393876
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun