"Ya Tuhan...ada apa ini". Ujar halimah gemetaran. Ia hanya menunduk. Lemas dan tak percaya. Seketika pandangannya pun kabur. Semua menjadi gelap.
"Bu....ibu..ibu Halimah...bu, bangun bu..."
(Halimah tersadar dari pingsannya). Halimah merasa pusing dan matanya berkunang-kunang. Terasa berat kepalanya. Entahlah...namun ia bersyukur, ternyata ia ada di rumahnya sendiri dengan suami di sampingnya.
" Alhamdulillah, bagaimana Dik? Kamu baik-baik saja kan?" tanya suaminya khawatir.
Halimah mengangguk perlahan, mengiyakan.
"Sebaiknya kamu istirahat. Mungkin karena kelelahan sehingga kamu jatuh pingsan. Untung keluarga Pak Yusuf baik, ia yang membopongmu, Dik. Merekalah juga yang mengantarmu kemari".
"Jleeeeb, Halimah sekan tak percaya atas apa yang baru saja di dengarnya. Pak Yusuf membopongku? Dan mereka mengantarku ke sini?. Semakin pusing saja kepalaku ini.
Ternyata dunia memang sempit. Anaknya yang telah ia bantu belajar selama ini. Istrinya yang sangat ia kagumi karena kecantikannya. Ternyata...
Dan Yusuf, yang sempat ia temui kemarin....adalah laki-laki yang selama 1000 purnama ia nanti. Laki-laki yang telah mengingkari janji atas dirinya. Laki-laki yang mengingkari kesetiaan. Yusuf adalah...kekasih Halimah. Kekasih yang dulu sangat ia cintai.
Rupanya ini jawabannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI