Ma-te-ma-ti-ka..bila mendengar nama ini sudah pasti yang terbayang di otak kita adalah deretan angka-angka yang membuat pusing bagi sebagian orang. Namun, bagi sebagian orang yang lainnya belajar matematika itu menyenangkan. bahkan asik lagi...kok bisa? ia donk pastinya. kalau kita berhasil mengerjakan satu soal saja, kita akan penasaran untuk menyelesaikan soal yang selanjutnya (begitu harapannya).
nah, saya tak mau jauh-jauh membahas pelajaran matematika di tingkat SMP dan SMA, kejauhan dan gak menguasai juga materinya (hehehe). Saya akan memberikan beberapa tips belajar matematika yang menyenangkan. tips ini tidak hanya berlaku untuksiswa, namun bisa juga untuk orang tua dan teman-teman guru tentunya.
Mengapa demikian? awalnya sekolah kami sempat kedatangan tamu dari sekolah lain yang berasal dari luar Jabodetabek. Tujuan mereka berkunjung adalah untuk melihat dan mengetahui bagaimana cara mengajarkan matematika di sekolah,tanpa ada rasa takut karena mereka menganggap pelajaran ini susah, sehingga mereka tidak tertarik. Karena sekolah kami ada SD, SMP dan SMA nya, mereka dibagi menjadi beberapa kelompok, agar dapat mengetahui semuanya.
Sebut saja Pak Tedy, beliau salah satu guru yang ditugaskan untuk melihat situasi belajar di kelas kami selama satu hari penuh. Mulai dari pembukaan sampai penutupan KBM. Karena pelajaran pertama itu mapel IPS, maka Pak Tedy sempat berbincang-bincang dengan saya mengenai situasi sekolah mereka yang ada di sana, teruma kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam pelaksanaan KBM itu sendiri.
Sekolah mereka berada di sebuah dusun yang tidak terpencil, mengapa saya katakan demikian, karena di sana sudah ada ketersediaan listrik dan sarana komunikasi lainnya seperti internet (warnet) dan jaringan telepon tentunya. Sekolah mereka sekolah negeri, yang jumlah siswanya berkisar kurang lebih 100 orang. Kesulitan yang merekahadapi bukan sesuatu hal yang baru lagi menurut saya, di antaranya adalah keadaan ekonomi siswanya dan ketersediaan sarana dan prasarana dari sekolah. Sehingga guru hanya mengajar ala kadarnya. Walaupun, saya yakin guru-guru di sana sangat kreatif dan inovatif, namun apalah daya, jika faktor penunjangnya tak mendukung mau dikata apa. Yaa...ngajar seperti biasa saja.
Bu, siswa saya tuh masih ada yang berasal dari suku pedalaman, masuk sekolah seminggu sekali. Dari rumah ke sekolah di tempuh dengan jarak 4 jam. Ke sekolah masih ada yang tak beralas kaki alias nyeker...miris saya mendengarnya.Tak apa-apa, Pak. yang penting semangat mereka untuk belajar. Itu jauh lebih penting.
Sambil berbincang, beliau bertanya dan sesekali melirik saya yang sempat bolak-balik mempersiapkan segala keperluan yang akan saya pergunakan untuk mengajar.
" Ini semua ibu yang siapkan?" ujar pak Tedy sambil menunjuk fotocopy an LK yang sedang saya persiapkan.
"Iya, Pak". Ujarku sambil tersenyum. "Mengapa, Pak? di sekolah bapak bagaimana?"
" Kalau di sekolah kami menggunakan buku BOS dan LKS, Bu. Mana sempat saya harus mengetik dan memfotocopy seperti itu. Dananya gak ada, Bu.
Pak Tedy mengatakan, dari sisi yang ini saja kita sudah berbeda ya, Bu. Aku pun hanya tersenyum.
Pak, ada banyak metode yang bisa kita gunakan agar anak-anak itu dapat belajar matematika dengan asik dan menyenangkan. Ya, kalau kita hanya menyodorkan angka-angka dan tulisan-tulisan saja setiap harinya, pastinya akan timbul rasa jenuh dan bosan dari diri mereka. Nah, maka dari itu, nanti akan saya berikan beberapa tips yang mudah dan menyenangkan yang bisa bapak lakukan bersama anak-anak. Intinya kita bermain sambil belajar. Tak apa-apa pak, jangan hanya dengar kata bermainnya, namun lewat media bermain inilah penerapan konsep yang sudah mereka dapat sebelumnya bisa melekat di otak anak-anak tersebut.
Awal Agustus, kelas kami sedang belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat yang mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan hitung campuran. Sselama dua minggu mereka sudah mendapatkan konsep dan beberapa kali latihan pastinya. Nah, minggu ini saya janji dengan anak-anak bahwa kami akan bermain. "Horeeeeeee" ujar mereka. Bila saja mereka mendengar kata bermain saat jam pelajaran, otomatis mereka akan berteriak kegirangan meskipun belum tau permaianan apa itu yang akan diberikan oleh gurunya. Yang penting main...dan main.
Menanamkan konsep pada materi ini agak susah, karena berkaitan dengan bilangan positif dan negatif. Dari beberapa kali latihan secara mandiri, saya belum merasa puas dengan hasil kerja mereka. Ulangan harian yang saya jadwalkan minggu berikutnya masih saya pertimbangkan, khawatir banyak yang remedial...ngaca dari angkatan-angkatan sesudahnnya dari guru sebelumnya. Duuuh...semoga anak-anakku lulus semua.
Alhamdulillah, ternyata ketakutanku itu salah..anak-anak ternyata semuanya lulus setelah di ajak bermain kuis secara berkelompok seperti metode cerdas cermat. Pada saat belajar akar kuadrat, anak-anak justru sangat senang. Bahkan ada yang bilang, "Bu, kita belajar tentang akar terus ya...soalnya aku senang banget mencari akar. Ada juga yang menyenangi materi JArak dan kecepatan..."Bu, aku suka banget tentang ini...soalnya menantang, Bu...susah tapi menyenangkan katanya....^_^
berikut adalah beberapa metode yang bisa dilakukan agar belajar Matematika itu menyenangkan..
1. BINGO
Bingo adalah salah satu metode yang disenangi anak-anak. Metode ini sangat simple, guru hanya menyiapkan 25 soal atau kalau mau bisa 16, dan 9 soal saja...tanpa disadari mereka sebenarnya mengerjakan soal sebanyak 25...walaupun kelihatannya bermain.
[caption id="attachment_330035" align="aligncenter" width="150" caption="Sumber: BINGO. Dok Pribadi"][/caption]
[caption id="attachment_330036" align="aligncenter" width="150" caption="Sumber: BINGO..Dok Pribadi"]
2. Kuis berkelompok metode cerdas cermat. Setelah di jejali dengan konsep dan latihan, tentu saja anak-anak perlu refreshing, maka dari itu..kuis per kelompok ini juga sangat di senangi oleh anak-anak.
3. Belajar menggunakan kertas origami....anak-anak cenderung suka membuat karya dibandingkan mengerjakan soal latihan yang hanya terdiri dari 5 soal saja. Nah, berdasar itu, anak-anak saya minta mengerjakan soal menggunakan kertas origami yang dihias dan dirangkai. Dengan berkegiatan seperti ini, anak-anak lebih mudah dan cepat mengerjakan beberapa soal. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan menggunakan kertas origami adalah soal-soal operasi hitung bilangan bulat, menghitung sudut pada jam, berburu kertas gulungan ditempat-tempat tertentu di kelas dan yang lainnya.
[caption id="attachment_330037" align="aligncenter" width="150" caption="Sumber: Gambar Sudut pada Jam Dinding. Dok Pribadi"]
[caption id="attachment_330038" align="aligncenter" width="150" caption="Sumber: OP Bil Bulat menggunakan kertas origami. Dok Pribadi"]
Dengan metode-metode bermain sambil belajar seperti ini, anak-anak tidak merasa bahwa belajar matematika itu susah dan membosankan. Dan Guru sebagai tenaga pendidik memang dituntut kreatif agar pelajaran apapaun yang disampaikan terasa menyenangkan bagi siswa-siswa kita tercinta. ^_^
Jkt, 20102014
Love dan Peace
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H