Mohon tunggu...
rimba adinata
rimba adinata Mohon Tunggu... -

yo wes ngunu iku :p

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petinggi tikus

5 April 2012   06:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:01 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sisi lain manusia mempunyai satu kebusukan yang berkamuflase... Moncong dari "berjubah Hitam" membuat keonaran... Dengan kata yang berbusa pandangan pun tertajam pada satu kesinisan. Pola pikir yang dangkal membuatnya semakin menjadi dan berkobar... tikus ... tikus...tikus.... itu yang menjadi gelar . Ketika mencerca setiap keburukan yang samar,,, semakin jelas kebusukan dari si pembawa... sebenarnya.. Dia pandai bersilat lidah saat menemukan gang buntu... megalomania.. penghargaan itu patut diberikan kepada sang petinggi_petinggi tak beradab.... !!!!! ini bukan timbal saat membutuhkan , tp tambal yang berlaku dalam hukum dia,,, ,,,, ketika dia tidak mampu membenarkan kata " ini saya dan janji saya"....

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun