aku pun menjelaskan dengan gaya bahasa bocah, mengenai puasa. tidak sampai detail sih.., cuma yang penting-penting saja. seperti waktunya, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat puasa, mengenai teraweh sampai lebaran.
mereka menyimakku dengan ekspresi wajah serius. sesekali aku ajak mereka tertawa dengan ceritaku tentang pengalaman puasaku jaman masih bocah. aku nggak begitu suka melihat mereka hanya diam membisu, melihatku. aku suka mereka yang penuh dengan tawa riang.
"nah, nak. sekarang kalian mengerti, kan puasa itu apa dan kenapa kita harus puasa?"
mereka serempak menjawab "iyaaa.. buuuu..!!"
lucu sekali mereka. sejenak aku membiarkan mereka mengobrol. para bocah lanang, asyik membahas tentang puasa. sedangkan bocah perempuan, asyik membicarakan tentang boneka barbie. aku duduk tepat berada di depan mereka semua. melihat mereka yang tengah asyik melakukan "rapat pleno" membahas puasa dan lebaran, hatiku merasa senang. aku ingin tertawa melihatnya. layaknya di gedung DPR, ada ketuanya dan sesekali salah satu diantara mereka mengacungkan tangannya. mengungkapkan pendapat mereka dengan berapi-api. sungguh pemandangan yang sangat unik dan seru.
"bu, kalau nanti puasa, aku boleh ngempeng nggak??"
tanya Nayla yang masih berusia 3,5 tahun. seketika "rapat pleno" yang "panas" itu terdiam. dan kemudian tertawa mendengar pertanyaan Nayla. akupun ingin tertawa mendengarnya.
"hah??? ngempeng?? hmm... malu ah. masa anak TK masih ngempeng." jawabku
"iya, ya bu. ngempeng kan kayak dede bayi." celoteh Helmy
lalu, ada yang mengacungkan tangannya kembali.
"bu, Adit mah nggak percaya sama aku."Â ucap Anjas.