Mohon tunggu...
Dewi Sartika
Dewi Sartika Mohon Tunggu... -

supel simple

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bocah

24 Agustus 2010   05:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

aku pun menjelaskan dengan gaya bahasa bocah, mengenai puasa. tidak sampai detail sih.., cuma yang penting-penting saja. seperti waktunya, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat puasa, mengenai teraweh sampai lebaran.

mereka menyimakku dengan ekspresi wajah serius. sesekali aku ajak mereka tertawa dengan ceritaku tentang pengalaman puasaku jaman masih bocah. aku nggak begitu suka melihat mereka hanya diam membisu, melihatku. aku suka mereka yang penuh dengan tawa riang.

"nah, nak. sekarang kalian mengerti, kan puasa itu apa dan kenapa kita harus puasa?"

mereka serempak menjawab "iyaaa.. buuuu..!!"

lucu sekali mereka. sejenak aku membiarkan mereka mengobrol. para bocah lanang, asyik membahas tentang puasa. sedangkan bocah perempuan, asyik membicarakan tentang boneka barbie. aku duduk tepat berada di depan mereka semua. melihat mereka yang tengah asyik melakukan "rapat pleno" membahas puasa dan lebaran, hatiku merasa senang. aku ingin tertawa melihatnya. layaknya di gedung DPR, ada ketuanya dan sesekali salah satu diantara mereka mengacungkan tangannya. mengungkapkan pendapat mereka dengan berapi-api. sungguh pemandangan yang sangat unik dan seru.

"bu, kalau nanti puasa, aku  boleh ngempeng nggak??"

tanya Nayla yang masih berusia 3,5 tahun. seketika "rapat pleno" yang "panas" itu terdiam. dan kemudian tertawa mendengar pertanyaan Nayla. akupun ingin tertawa mendengarnya.

"hah??? ngempeng?? hmm... malu ah. masa anak TK masih ngempeng." jawabku

"iya, ya bu. ngempeng kan kayak dede bayi." celoteh Helmy

lalu, ada yang mengacungkan tangannya kembali.

"bu, Adit mah nggak percaya sama aku."  ucap Anjas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun