Mohon tunggu...
Qwertyno Wirashandy Andanar
Qwertyno Wirashandy Andanar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa jurusan Kimia dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Hubungan Aktivitas Ekonomi dengan Lingkungan di Kota Pejuang Kotanopan

4 April 2024   07:15 Diperbarui: 4 April 2024   07:42 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4: Limbah Tahu di Sungai (Sumber: https://www.gempurnews.com/)

Lingkungan merupakan media yang digunakan makhluk hidup untuk berinteraksi demi kelangsungan hidupnya, dan dicirikan oleh kesatuan unsur-unsur penyusun kehidupan, seperti makhluk hidup, kondisi, dan kekuatan yang saling mempengaruhi. Saat ini pencemaran lingkungan sudah menjadi keadaan darurat dan semua pihak perlu berbincang bersama dan mencari solusi. Sebab, kerusakan lingkungan berdampak pada kehidupan modern. Kerusakan lingkungan dapat terjadi karena berbagai sebab. Hal ini sebagian disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri.

Manusia adalah makhluk hidup yang menjadi komponen utama yang berada di lingkungan. Pada umumnya pekerjaan yang dilakukan masyarakat merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya, sehingga kegiatan yang dilakukannya adalah kegiatan ekonomi. Menurut (Wiyatna, dkk: 2015), kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan individu untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya. Selain itu (Lubis:2014) mengatakan bahwa kegiatan ekonomi adalah kegiatan penduduk yang didorong oleh motivasi tertentu dengan memanfaatkan lingkungan (biologis, abiotik, dan sosial) untuk memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup manusia dan keluarganya. Manusia mempunyai dampak yang sangat besar terhadap lingkungannya. Hal ini terlihat dari berbagai aktivitas-aktivitas yang dilakukan masyarakat untuk mendapatkan keuntungan yang banyak sehingga menimbulkan aktivitas yang merusak dan mengancam kehidupan lingkungan. Keinginan manusia yang tidak terbatas akan mendorong untuk terus melakukan eksploitasi terhadap lingkungan. Selain itu pola hidup yang kurang memperhatikan kebersihan juga menjadi faktor pemicu.

Hampir seluruh wilayah Indonesia terkena dampak pencemaran lingkungan, hal ini  juga berdampak pada wilayah Kabupaten Mandailing Natal yaitu di wilayah Kotanopan. Kotanopan yang dijuluki Kota Pejuang merupakan salah satu kecamatan di Mandailing Natal yang berpenduduk sekitar 26.204 jiwa. Selain itu, sungai yang mengalir melalui kawasan ini adalah Sungai Batang Gadis yang menjadi sumber air dan mata pencaharian penduduk setempat. Mata pencaharian masyarakatnya bertumpu pada pertanian, termasuk budidaya padi, karet, dan kakao. Kemudian kayu manis dan tembakau juga menjadi mata pencaharian penduduknya.

Awalnya Kotanopan termasuk kecamatan yang sangat indah, sejuk, dan bersih. Namun sekarang Kotanopan sudah mulai tercemar karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keasrian alam terutama dalam bidang kebersihan. Masyarakat lebih cenderung membuang sampahnya ke sungai dibandingkan ke tempat pembuangan sampah, sehingga terjadi pencemaran. Pemerintah sudah menegaskan warga untuk membuang sampahnya di tempat yang telah ditentukan. Banyak juga himbauan untuk berhenti membuang sampah sembarangan, namun masyarakat menghiraukannya, bahkan masyarakat tetap membuang sampahnya di tempat yang dilarang. Bidang pertanian juga dapat merusak lingkungan, pencemaran dapat terjadi pada pertanian karena penggunaan pestisida yang  jumlahnya tidak tepat.

Gambar 2: Sampah di Jembatan Kotanopan (Sumber: https://malintangpos.co.id/)
Gambar 2: Sampah di Jembatan Kotanopan (Sumber: https://malintangpos.co.id/)
Asap kendaraan juga menjadi salah satu faktor penyebab pencemaran udara di Kotanopan. Knalpot kendaraan mengandung karbon monoksida (CO) yang dapat menyebabkan polusi udara. Dengan meningkatnya jumlah karbon monoksida di udara, masyarakat kekurangan udara bersih, sehingga masyarakat rentan terhadap penyakit, terutama penyakit pernafasan.

Gambar 3: Asap Kendaraan Menjadi Polusi Udara (Sumber: https://plug.id/)
Gambar 3: Asap Kendaraan Menjadi Polusi Udara (Sumber: https://plug.id/)
Selain dari asap kendaraan faktor lain yang menyebabkan pencemaran lingkungan di Kotanopan adalah limbah industri tahu. Proses pembuatan tahu menghasilkan limbah salah satunya dari ampas tahu. Para pembuat tahu seringkali membuang ampas tahu ke sungai, sedangkan masyarakat setempat masih memanfaatkan air sungai sebagai sumber air utama untuk MCK dan lainnya. Pembuangan limbah tahu mengakibatkan pencemaran air yang berdampak signifikan terhadap masyarakat setempat. Pencemaran air dari limbah tahu dapat mengakibatkan penurunan kualitas air, penurunan kehidupan di air, dan paparan penyakit bagi masyarakat setempat seperti gatal-gatal.

Gambar 4: Limbah Tahu di Sungai (Sumber: https://www.gempurnews.com/)
Gambar 4: Limbah Tahu di Sungai (Sumber: https://www.gempurnews.com/)

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Salah satu solusi yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan adalah dengan melakukan penanaman pohon di sepanjang jalan yang berguna untuk mengurangi pencemaran udara. Selain itu, himbauan-himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya juga terus dilakukan, misalnya dengan papan iklan atau spanduk, yang juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Pemerintah sangat mengharapkan masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga kebersihan demi keindahan alam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun