Mohon tunggu...
Rahmat Kurnia  Lubis
Rahmat Kurnia Lubis Mohon Tunggu... Penjahit - Penggiat Filsafat

Santri Desa, Kaum Sarungan, Suka Membaca, Suka Menulis, Suka Berjalan, Suka Makan dan Semuanya Dilakukan Dengan Suka-Suka. Alumni UIN Sunan Kalijaga (Suka), Suka Filsafat dan Suka Indonesia Berbudaya.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sebuah Catatan dari Ende

19 September 2021   15:32 Diperbarui: 19 September 2021   15:40 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai yang berwarna biru muda merupakan tempat berkumpulnya arwah pemuda pemudi, Tiwu Ata Polo yang berwarna hijau toska diyakini sebagai tempat bersemayamnya arwah para tukang tenung atau tukang sihir yang jahat. Sedangkan Tiwu Ata Mbupu atau Ata Mbupu, Kawah berwarna merah yaitu tempat disemayamkannya arwah orang-orang tua. 

Danau yang letaknya di Kecamatan Detsuko, Wolowaru, dan Ndona ini  1631 Meter dari permukaan laut, siapapun yang mengunjunginya akan merasakan sensasi wisata alam, budaya dan mistis yang tersembunyi seperti terpahat dalam batu jalan menuju gunung Kelimutu The Land of Mystical Beauty.

Terakhir kami bertanya maksud tulisan yang terpahat dengan bahasa yang sepertinya adalah bahasa daerah orang setempat di area kawasan menuju puncak Kelimutu Pati Ka Dua Bapu Ata Maia "itu berarti masyarakat akan melakukan semacam ritual sebagai sebuah kearifan lokal dimana mereka akan memberikan makan kepada arwah leluhur" tutup Muslim dalam perbincangan kami di puncak Gunung Kelimutu. 

Bogor, 18 Sept 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun