Mohon tunggu...
Qurrotun S
Qurrotun S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UPI

Saya adalah mahasiswa pendidikan sosiologi di Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Desa Wana: Telisik Sejarah dan Kebudayaan Lokal di Lampung Timur

1 September 2024   10:58 Diperbarui: 1 September 2024   10:59 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah arus perkembangan teknologi dan pergeseran gaya hidup masyarakat seringkali mengancam tradisi dan warisan suatu budaya. Pengaruh luar, seperti budaya pop dan tren modern, turut mempengaruhi generasi muda. Namun, masyarakat Desa Wana memiliki caranya tersendiri untuk mempertahankan kearifan local mereka. Salah satu diantaranya adalah mempertahankan arsitektur rumah panggung yang menjadi simbol kebudayaan. 

Selain itu, untuk melindungi nilai budaya, desa ini pun tetap aktif mempertunjukan tarian khas Lampung terutama dari keratuan melinting yakni Tari Melinting di berbagai acara adat. Upaya lain yang dilakukan adalah melalui pendidikan dan penyuluhan kepada generasi muda tentang pentingnya melestarikan tradisi dan kebudayaan lokal.

Gambar oleh : Qurrotun Salsabilah, Lokasi: Kantor Desa Wana, Lampung Timur
Gambar oleh : Qurrotun Salsabilah, Lokasi: Kantor Desa Wana, Lampung Timur

Desa Wana menjadi salah satu inspiratif bagaimana masyarakat dapat tetap mempertahankan kekayaan budaya dan tradisi di tengah arus modernisasi. Dengan tekad dan upaya keras, masyarakatnya tidak hanya melestarikan arsitektur rumah panggung, kesenian Tari Melinting, dan berbagai adat istiadat, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi mendatang.

Desa ini menunjukkan bahwa dengan komitmen dan kebanggaan terhadap warisan budaya, tradisi lama dapat tetap relevan dan hidup di era yang terus berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun