Mohon tunggu...
Qurrotul Ayun
Qurrotul Ayun Mohon Tunggu... Dosen - Writer

Hai semuanya.....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fotovoltaik, Teknologi Masa Depan untuk Bangunan di Iklim Tropis

15 November 2024   10:28 Diperbarui: 15 November 2024   10:43 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fotovoltaik: Teknologi Masa Depan untuk Bangunan di Iklim Tropis

Oleh :

Qurrotul A'yun

Septia Heryanti

Saat ini, dunia sedang berlomba-lomba mencari cara untuk mengurangi jejak karbon. Salah satu teknologi yang mulai jadi primadona adalah fotovoltaik, atau yang lebih dikenal sebagai panel surya. Dengan kemampuannya mengubah sinar matahari menjadi energi listrik, fotovoltaik dianggap sebagai solusi masa depan untuk bangunan ramah lingkungan, terutama di negara tropis seperti Indonesia.

Kenapa Fotovoltaik Penting?

Tahu nggak, sektor bangunan ternyata bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga emisi karbon global dan menyedot hampir 40% konsumsi energi dunia? Nah, fotovoltaik hadir sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan kita pada energi fosil. Teknologi ini nggak cuma menghasilkan energi bersih, tapi juga bisa diintegrasikan ke desain bangunan, bikin rumah atau gedung jadi lebih estetis dan futuristik.

Bagaimana Fotovoltaik Diintegrasikan?

Dalam penelitian terbaru, fotovoltaik diuji dalam berbagai kondisi---mulai dari posisi atap hingga fasade bangunan (dinding luar). Peneliti menemukan bahwa panel yang dipasang di atap menghasilkan daya paling besar, sekitar 120 Watt, sedangkan fasade utara juga cukup optimal dengan daya hingga 110 Watt. Posisi timur dan barat cocok untuk memaksimalkan sinar matahari di pagi dan sore hari, sementara fasade selatan sayangnya kurang efektif.

Sudut kemiringan panel juga penting. 30 hingga 45 adalah sudut terbaik untuk mendapatkan daya maksimal, terutama jika dipasang di atap. Sementara itu, sudut 60 lebih cocok untuk fasade, karena tetap estetis tanpa terlalu mengorbankan efisiensi energi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun