Mohon tunggu...
Qurrotul Ayun
Qurrotul Ayun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan Inovasi Kreatif Usaha Konveksi di Desa Bangsalsari, Jember

31 Agustus 2021   16:29 Diperbarui: 31 Agustus 2021   16:41 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan pendampingan kepada pelaku usaha konveksi  dilakukan pada minggu ke-3 (minggu ketiga). Kegiatan pendampingan terbagi menjadi 5 (lima) hari. 

  1. Pada hari pertama, dilakukan kegiatan pendampingan kepada sasaran dalam mencari reverensi untuk inovasi produk dengan melihat contoh masker kain melalui media digital Pinterest dan Shopee. Pada kegiatan ini, sasaran dapat melihat desain -- desain masker kain yang kratif dengan perpaduan warna dan motif yang tepat sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi. Meskipun masker yang akan diproduksi nantinya berbahan kain perca, sasaran menjadi mengerti cara memadupadankannnya. Sasaran juga menjadi paham bagaimana bentuk dan kisaran harga masker kain pesaiang yang ada di Shopee.
  2. Kegiatan pendampingan hari ke-2  (dua) diisi dengan pembuatan akun shopee yang nantinya akan digunakan untuk memasarkan masker kain oleh sasaran. Nama akun toko diperoleh dari hasil diskusi bersama sasaran. Sasaran menginginkan nama yang mudah diingat dan tidak mempersulit saat melakukan log in, sehingga ditetapkan nama akun Shopee @wagiati_masker
  3. Pada pendampingan hari ke-3 (tiga), mulai dilakukan pembuatan masker kain yang diawali dengan mengkombinasikan beberapa warna dan motif kain masker, kemudian dilakukan penjahitan masker kain. Pada produksi pertama, sasaran menginginkan untuk menggunakan kain perca agar dapat lebih dimanfaatkan. Masker kain dibuat dalam dua ukuran, yaitu untuk dewasa dan anak -- anak. Hal tersebut bertujuan untuk menambah variasi ukuran masker sehingga dapat memperluas pasar. Pada pendampingan hari ke-3 juga dilakukan pendaftaran toko dalam program gratis ongkir Shopee yang bertujuan untuk meningkatkan pembelian.
  4. Pada hari ke-4 (empat), dilakukan kegiatan pendampingan sasaran dalam memasarkan produk menggunakan media digital. Setelah melakukan diskusi kembali, sasaran memilih untuk memasarkan produknya menggunakan aplikasi Whatsapp dan Shopee. Pada kegiatan pendampingan ini sasaran dibantu untuk memberikan informasi produk yang baik dan informatif, serta cara mengunggah produk pada toko Shopee. Apabila nantinya ada pesanan, maka akan dilakukan pendampingan pada sasaran untuk memproses pesanan.
  5. Kegiatan pada hari ke-5 (lima) diisi dengan pendampingan mengenai pengemasan masker kain yang akan dipasarkan baik secara langsung maupun melalui jasa kirim. Sasaran menginginkan kemasan yang ekonomis dengan tampilan yang menarik, hal tersebut bertujuan untuk menekan biaya sehingga harga produk yang dijual nantinya tidak terlalu mahal. Berdasarkan hasil diskusi, masker kain satuan akan dikemas dalam plastik dengan perekat dan disertakan label produk menggunakan kertas HVS. Pembelian dalam bentuk grosir (diatas 20 pcs) akan dikemas dalam kantong plastik besar.

Kendala-kendala yang dialami sasaran selama pendampingan adalah akun shopee sasaran ternyata masih dalam proses pendaftaran program gratis ongkir, sehingga pembeli nantinya akan dibebani biaya ongkos kirim saat membeli masker kain. Menanggapi hal tersebut saya berinisiatif untuk memasarkan masker kain pada akun Shopee pribadi yang sudah terdaftar dalam program gratis ongkos kirim, sehingga peluang produk terjual lebih besar. Dalam mengunggah produk pada toko Shopee, sasaran sedikit kesulitan karena informasi yang harus diisi cukup banyak.

Tingkat keberhasilan pada kegiatan pendampingan ini dapat dilihat dari adanya perbaikan penampilan dan desain masker kain yang dihasilkan sasaran. Perpaduan antara warna dan motif yang digunakan juga sudah selaras, sehingga tidak asal menggabungkan kain. Masker kain yang siap dipasarkan kini sudah  memiliki label yang berisi nama akun Shopee, kontak Whatsapp, dan alamat produksi sehingga dapat memudahkan konsumen jika ingin menghubungi sasaran. Selain itu, sasaran mulai mengerti mengenai digital marketing dengan memanfaatkan aplikasi Whatsapp dan Shopee sehingga nantinya pemasaran produk dapat lebih luas. (Qurrotul A'yun/KKN BTV-3/Kelompok-33/Bangsalsari/Bangsalsari/Jember/Agus Supriono)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun