Mohon tunggu...
Qurrotul Ayun
Qurrotul Ayun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Rumah Tangga Sebagai Pengumpul Pendapatan Negara

9 Oktober 2016   08:29 Diperbarui: 9 Oktober 2016   09:14 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sudah diketahui dengan jelas bagaimana tingginya konsumsi masyarakat terhadap mie instan, dapat disimpulkan tingginya konsumsi akan sangat berpengaruh pada pendapatan negara. Tetapi, bagaimana menurut pandangan Islam dengan masyarakat yang mengkonsumsi mie instan secara berlebihan?

Allah SWT mengingatkan kepada kita dalam mengkonsumsi harus menggunakan prinsip yang Halalan Thayyiban, sebagaimana yang sudah di firmankan oleh Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 168:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ -١٦٨-

Artinya:

“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat dibumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, sean itu musuh yang nyata bagimu.”

Pemerintah sendiri telah menetapkan mie instan menjadi suatu produk Junk Food (makanan sampah) yang artinya makanan instan yang dikonsumsi lebih banyak mengandung kadar zat kimia yang akan mengendap pada tubuh kita. Etika ilmu ekonomi Islam berusaha untuk mengurangi kebutuhan material yang luar biasa sekarang ini, untuk mengurangi energi manusia dalam mengejar cita-cita spiritualnya.

Ada dua prinsip dalam ekonomi Islam konsumsi:

Prinsip keadilan

Ini mengandung dua makna, mencari rezeki yang halal dan tdaik dilarang hukum.

Prinsip kebersihan

Prinsip kedua ini terdapat dalam Alqurandan Sunnah, yaitu untuk mengkonsumsi yang baik dan bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun