Transformasi digital dalam industri perbankan dan keuangan tidak hanya mengubah cara layanan disediakan, tetapi juga membuka peluang baru untuk memperluas akses dan inklusi keuangan bagi masyarakat luas. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah kesenjangan digital dan kurangnya literasi keuangan di berbagai segmen masyarakat. Untuk mewujudkan ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan, diperlukan upaya kolaboratif antara perbankan, pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil dalam meningkatkan literasi digital dan keuangan.
1. Pentingnya Literasi Digital dan Keuangan
  a. Meningkatkan Adopsi Layanan Keuangan Digital
Literasi digital dan keuangan menjadi prasyarat utama untuk memastikan adopsi yang efektif terhadap layanan perbankan digital. Masyarakat yang memiliki pemahaman tentang teknologi dan produk keuangan akan lebih siap untuk menggunakan layanan tersebut dengan aman dan efektif.
  b. Memberdayakan Pengambilan Keputusan Keuangan yang Bijak
Literasi keuangan membantu masyarakat dalam membuat keputusan keuangan yang lebih bijak, seperti pengelolaan anggaran, perencanaan investasi, dan mitigasi risiko. Ini pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan keuangan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
  c. Melindungi Konsumen dari Penipuan dan Eksploitasi
Dengan meningkatnya aktivitas digital, risiko penipuan dan eksploitasi keuangan juga semakin besar. Literasi digital dan keuangan membantu masyarakat untuk mengenali tanda-tanda penipuan dan melindungi diri mereka dari praktik yang merugikan.
2. Strategi Peningkatan Literasi Digital dan Keuangan
  a. Program Edukasi Berbasis Komunitas