Kucing robot biru tanpa telinga dan bisa ngabulin semua permintaan kamu, siapa lagi kalo bukan DORAEMON !! kartun lucu yang diangkat dari serial manga ini nggak ada bosan – bosannya di putar di televisi. Nggak hanya anak kecil saja yang menyukai kartun lucu ini, orang dewasa pun gemar menonton kartun yang biasa di putar setiap hari minggu pagi di RCTI hingga sekarang ini. Tak sedikit juga orang dewasa yang suka banget kartun karya Fujiko F. Fujio ini, sampai – sampai banyak pernak-pernik yang bertemakan Doraemon menjadi buruan para penggemar Doraemon seperti selimut, bantal, boneka, pakaian, hingga peralatan belajar seperti mouse, keyboard, buku, bulpen dll. Dan biasanya mereka membeli barang-barang Doraemon bukan untuk di pakai melainkan untuk di koleksi.
Kalau menengok kebelakang pada sejarah Doraemon, Doraemon muncul sejak tahun 1969 di majalah – majalah anak-anak di Jepang. Sejak pertama kali muncul pada tahun 1969, cerita Doraemon lalu di kumpulkan dan di bagi ke dalam 45 buku yang dipublikasikan sejak tahun1974 sampai 1996, dan telah terjual lebih dari 80 juta buku pada tahun 1992. Doraemon adalah robot kucing yang di kirim kembali ke masa kehidupan Nobita oleh cicit Nobita, Sewashi. Ia di kirim untuk memperbaiki kehidupan Nobita agar keturunanya merasakan kehidupan yang lebih baik. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa Doraemon, Nobita selalu saja gagal dan mengalami kesialan karena sifat malas dan cerobohnya.
Kisah Doraemon dan Nobita begitu lucu dan menyegarkan ditambah pula dengan beberapa kisah mengharukan yang menggambarkan tentang persahabatan mereka serta ke tiga temannya Sizuka, Suneo dan Giant. Walaupun Nobita lebih malas, bodoh dan ceroboh dari yang lainnya, namun Nobitalah yang mempererat persahabatan mereka baik dalam serial manga/komik, kartun maupun movie. Sayangnya, penulis Doraemon Fujiko F. Fujio telah menghembuskan nafas terakhir sebelum ia menyelesaikan akhir cerita Doraemon. Sejak tahun 1980-an, banyak bermunculan cerita dan spekulasi tentang akhir cerita Doraemon. Semua kemungkinan ini didiskusikan dan diputuskan tidak ada akhir untuk kisah Doraemon.
Namun, tahun 2014 lalu para pecinta manga khususnya penggemar serial Doraemon di gemparkan dengan rilisnya Doraemon Movie “Stand By Me” dalam format 3D. Sebelum film ini di putar di bioskop banyak bermunculan pendapat bahwa Stand By Me adalah akhir kisah Doraemon. Dan yang mengecewakan lagi, di indonesia film ini sudah bisa di download ketika film Stand By Me sedang di putar di bioskop-bioskop Indonesia walaupun bukan dalam bentuk 3D.
Bagi kalian yang sudah menonton pasti mempunyai penilaian sendiri tentang film Stand Bye Me.Saya sendiri sebagai penggemar serial Doraemon menilai film ini masih kurang bisa memuaskan dalam segi cerita. Menurut saya cerita yang disuguhkan kurang membalas penantian (film Doraemon) saya. Namun, saya cukup puas dengan efek visualnya. Menurut saya film ini di garap dengan sangat rapi dan detail pada setiap bagian. Kalau boleh saya bilang “2014 banget”. Karena semuanya benar – benar detail, dari gerakan bagian-bagian badan ketika berbicara, gerakan helaian rambut tokoh ketika sedang berjalan maupun berkegiatan hingga ekspresi yang “komik banget”.
Menurut saya hal sederhana seperti yang saya bahas diatas sangat penting karena mereka adalah tokoh fiktif yang saat dilihat dalam film apalagi format 3D menjadi seperti tokoh nyata. Seperti keputusan yang telah di buat bahwa kisah Doraemon tidak mempunyai akhir, menurut saya Stand By Me bukanlah akhir kisah dan perjalanan Doraemon. Film ini bisa dibilang sebagai penyegaran dan jawaban alam imajinasi untuk para penggemar yang tak akan akan pernah puas setelah selesai membaca buku komik Doraemon, atau selesai menonton serial Doraemon yang di putar di televisi. Doraemon memang nggak ada matinya. Semoga info ini bermanfaat. Thanks for reading.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H