Mohon tunggu...
Mohamad Qunut
Mohamad Qunut Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahasa, Mencintai Indonesia

28 Oktober 2017   09:20 Diperbarui: 28 Oktober 2017   09:50 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
samber: dok.pribadi

Dengan semangat Sumpah Pemuda, generasi muda hendaknya mampu menjawab pertanyaan dari Pak Dirman, "Pie tresno negarane dewe (Bagaimana mencintai negara kita)?" dengan Nasionalisme, generasi muda dari berbagai Suku, Ras dan Agama hendaknya menyelesaikan transformasi "satu bahasa" yang memberikan kedamaian dan persatuan sebagai kecintaan terhadap Indonesia.

Jika Sumpah Pemuda hanya sebagai simbol yang dirayakan setiap tanggal 28 oktober, masih layakkah Sumpah Pemuda? Atau seperti pendapat Ben Anderson : 

"Seingat saya, selama revolusi Sumpah Pemuda tidak sering disebut, itu bukan karena orang tidak tahu atau sudah lupa bahwa ada Sumpah Pemuda. Tapi, ya ..., bagaimanapun pemuda-pemuda nggak usah disumpah lagi. Tapi bisa bergerak. Bisa berevolusi. Bisa melawan Belanda. Bisa mendongkel bupati. Jadi nggak ada sama sekali pikiran ke sana, justru karena mereka sedang dalam arus revolusi. Kalau Sumpah Pemuda itu kan diciptakan oleh pemuda-pemuda yang justru karena tidak bisa berbuat apa-apa, mereka lalu bersumpah. (Ben Anderson, Membangun Republik, 2017, hlm. 55)  

[1] Ben Anderson, Kuasa Kata, 2000 hlm. 420[2] Ben Anderson, Kuasa Kata, 2000, hlm. 420[3] Mrazek, 2006,hlm.48-49[4] Eka Ningtyas, Kontrol Bahasa Indonesia Pada Era Orde Baru (2010)   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun