Mohon tunggu...
Quishakhansa Azizah Ramadhani
Quishakhansa Azizah Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UPN "Veteran" Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Kemampuan Literasi Digital dalam Membaca Informasi di Media Sosial

11 November 2024   05:36 Diperbarui: 11 November 2024   07:35 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit: oatawa - Shutterstock

Seiring dengan berkembangnya dunia digital, teknologi sudah menjadi hal yang tidak asing bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Teknologi telah memberikan banyak kemajuan dan manfaat bagi kehidupan manusia sehingga semakin banyak digunakan. Dalam penggunan teknologi, masyarakat harus mempunyai suatu kemampuan khusus karena selain terdapat hal positif pada teknologi, terdapat juga hal negatif di dalamnya. World Economic Forum pada tahun 2015 menetapkan bahwa salah satu keahlian yang harus dimiliki masyarakat adalah literasi dasar, dimana didalamnya mencakup literasi digital.

Pengertian Literasi Digital 

Dikutip dari buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021) karya Devri Suherdi, literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Dijelaskan bahwa kecakapan pengguna dalam literasi digital juga mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkan teknologi dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai kegunaannya. Sama halnya seperti pendapat Iswanto, dkk (2022) Literasi di era digital tidak hanya sekedar kemampuan membaca dan menulis, namun juga mampu menavigasi dan mengevaluasi secara kritis informasi digital.

Tentunya pengguna media sosial di Indonesia sangat banyak. Menurut databoks.katadata.co.id. (2024) total pengguna media sosial di Indonesia adalah 191 juta pengguna (73,7% dari populasi). Dikatakan juga dari segi umur sendiri bahwa pengguna media sosial didominasi oleh usia 18-34 tahun (54,1%), dengan jenis kelamin perempuan (51,3%) sementara laki-laki (48,7%). Frekuensi penggunaan masyarakat indonesia rata-rata menghabiskan 3 jam 14 menit per hari dan 81% mengaksesnya setiap hari. Aktivitas yang sering dilakukan pun beragam mulai dari berbagi foto/video (81%), komunikasi (79%), berita/informasi (73%), hiburan (68%), belanja online (61%). 

Dampak Negatif Media Sosial 

Tentunya dari rentan umur yang tertera pada data menunjukkan banhwa pengguna media sosial di Indonesia terdiri dari bergbagai kalangan. Jika masyarakat dari berbagai rentan umur tidak bisa menggunakan media sosial dengan baik, dikhawatirkan hanya akan berimbas pada dampak negatif dari media sosial itu sendiri. Salah satu dampak negatif yang sering terjadi adalah munculnya hoaks di media sosial. Hoaks dapat menimbulkan dampak yang sangat merugikan, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Informasi palsu dapat menimbulkan kepanikan, ketidakpercayaan, dan bahkan dapat memicu tindakan yang merugikan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya atau mengambil tindakan berdasarkan informasi tersebut, dengan literasi digital masyarakat akan lebih bijak dalam mengelola informasi yang tersebar di media sosial.

Literasi di era digital ini sangat penting untuk dibahas, karena masyarakat harus memiliki kemampuan membedakan informasi yang benar dan hoaks dalam media sosial. Tetapi masalah yang dihadapi adalah kurangnya literasi di era digital di kalangan masyarakat.  Selain itu, penggunaan media sosial yang tidak bijak juga dapat menyebabkan masyarakat kehilangan waktu yang berharga dan mengalami gangguan kesehatan mental. Berikut ini dampak negatif yang ditimbulkan dari media sosial selain adanya hoaks :

1. Menimbulkan Ketidakpuasan Diri

2. Menimbulkan Kecemburuan Sosial

3. Mengganggu Waktu Tidur

4. Menyebabkan Depresi dan Kecemasan

5. Menyebabkan Kecanduan

6. Meningkatkan Risiko Terkena Cyberbullying

7. Memicu Kesalahpahaman

Kira-kira 7 hal diatas adalah beberapa dampak negatif yang dapat terjadi dalam penggunaan media sosial yang tidak bijak. Hal yang dapat dilakukan untuk menghindari kerugian bermedia sosial adalah memiliki kemampuan literasi di era digital untuk menghadapi informasi palsu dan hoaks di media sosial. Dengan meningkatkan literasi di era digital, masyarakat dapat membedakan informasi yang benar dan hoaks, menghindari penyebaran hoaks, dan menggunakan media sosial dengan bijak. 

Mengapa Pentingnya Literasi Digital?

Literasi digital memiliki peran yang signifikan dalam menghadapi tantangan era digital. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam literasi informasi adalah memilah informasi. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam memilah informasi tersebut (Acer, 2019): 

1. Membaca Menyeluruh

Salah satu cara untuk memperoleh keuntungan dalam internet adalah dari klik dan iklan. Sehingga, judul artikel maupun berita akan dibuat semenarik mungkin untuk mendapatkan klik yang tinggi, bahkan bersifat provokatif dan tak sesuai dengan isinya. Hal ini sering disebut dengan clickbait. Sehingga, masyarakat yang melihat hal-hal seperti ini sebaiknya membuka dan membacanya terlebih dahulu sebelum menyebarluaskannya. Selain itu, mereka sebaiknya memastikan bahwa informasinya benar dan sesuai dengan judul sehingga tidak berpartisipasi dalam menyebarkan hoax.

2. Membandingkan dengan Situs Lain

Apabila isi dan judul sudah sesuai, masyarakat dapat membandingkan informasi tersebut pada situs lain untuk memastikan kebenaran informasinya. Dengan adanya perbandingan tersebut, masyarakat dapat membedakan sudut pandang dari konten yang dibahas, baik pro, kontra, maupun netral.

3. Membaca dari Sumber Terpercaya

Informasi sebaiknya diambil dari situs atau sumber yang terpercaya. Contohnya adalah laporan dan artikel berita. Tentunya, mereka akan lebih terpercaya dibandingkan situs yang mudah diganti atau diubah oleh orang lain. Pada social media, sebaiknya membaca dari akun yang telah diverifikasi oleh media social tersebut untuk mendapatkan informasi yang akurat.

4. Menggunakan Fitur Filter Media Sosial untuk Menyaring Informasi

Sebenarnya, terdapat fitur yang telah disediakan oleh social media untuk menyaring konten-konten yang dapat muncul sehingga fitur tersebut dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir munculnya konten-konten negatif dan tidak sesuai. Ini merupakan salah satu tindakan pencegahan yang dapat dilakukan.

5. Jangan Menyebar Konten SARA, Pornografi, ataupun Informasi Pribadi

Dalam hal ini, penyebaran konten tersebut akan memicu konflik yang tidak diinginkan sehingga sebaiknya informasi yang disebar adalah informasi yang bermanfaat, seperti mengenai budaya, pendidikan, kesehatan, olahraga, hiburan positif, teknologi, dan konten-konten lainnya.

Itulah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memiliki kemampuan dalam literasi digital. Beberapa langkah tersebut dapat menjadi kunci dalam membangun masyarakat yang terinformasi dan terhubung secara optimal di dunia digital. Dengan menerapkan strategi ini pada kehidupan sehari-hari, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan mampu menghadapi dinamika informasi di era digital, menjadikan literasi digital sebagai landasan untuk membangun kritisitas, kecerdasan, dan keamanan dalam berinteraksi dengan konten digital. Melalui upaya bersama ini, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman, terpercaya, dan bermanfaat bagi semua pihak.

Referensi

Inspirasi Dunia: Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa 1775_InsDun_vol3_no1_feb2024_h45-54 (1).pdf 

Cecilia Audrey Herli https://binus.ac.id/character-building/2023/02/pentingnya-kemampuan-literasi-informasi-di-era-digital/

Kompas https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/15/142539669/literasi-digital-pengertian-prinsip-manfaat-tantangan-dan-contoh

https://www.rri.co.id/iptek/721570/ini-data-statistik-penggunaan-media-sosial-masyarakat-indonesia-tahun-2024

https://florestimurkab.go.id/diskotikflotim/beragam-dampak-negatif-media-sosial-bagi-kesehatan-mental-dan-tubuh/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun