Mohon tunggu...
Quiny Fabila Tasya
Quiny Fabila Tasya Mohon Tunggu... Lainnya - 20

If you don’t like where you are. Move you’re not a tree

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Komunikasi Seorang Pekerja Sosial

28 Maret 2022   15:51 Diperbarui: 28 Maret 2022   16:07 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mempelajari etika dalam berkomunikasi sangat penting karena memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat-manfaat tersebut dapat berupa melancarkan komunikasi dengan orang lain, memahami apa yang dikomunikasikan orang lain, diterima dalam sosial masyarakat karena mengikuti etika yang berlaku, memperkuat hubungan yang terjalin dengan orang lain, pesan yang disampaikan dapat diterima dengan lebih baik, dihargai orang lain karena kita menghargai mereka juga, tidak bertindak sembarangan dan seenaknya dalam berkomunikasi.  Dalam pekerjaan sosial etika berkomunikasi merupakan hal yang penting. 

Dalam membantu klien menemukan solusi dari masalahnya, pekerja sosial diharuskan untuk mengetahui terlebih dahulu segala hal yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi klien. 

Sesuai dengan prinsip Person in Environment (PiE) maka yang diintervensi oleh pekerja sosial adalah seluruh aspek yang meliputi klien, agar perilaku klien sesuai dengan harapan lingkungan sosial, dan agar perilaku klien dapat diterima oleh lingkungan sosial (Human Behavior in Social Environment/HBSE).

Untuk mengatahui akar permasalahan dan mengerti kondisi klien yang sebenarnya, pekerja sosial harus mengkomunikasikannya dengan klien dan klien harus menceritakannya secara terus terang. Pekerja sosial harus mampu menciptakan hubungan komunikasi yang harmonis dengan klien, sehingga klien bersedia mengemukakan segala masalah yang dialami.

            Dalam berkomunikasi dengan klien, pekerja sosial harus memperhatikan etika-etika berkomunikasi yang antara lain :

  • Tatap mata lawan bicara. Hal yang pertama harus dilakukan adalah menatap klien. Jangan sampai kita malah melihat ke arah yang lain dan membuat klien terganggu atau merasa tidak diperhatikan.
  • Jaga intonasi dan kecepatan bicara. Bicaralah dengan suara yang stabil, tidak terlalu pelan atau terlalu tinggi. Keduanya bisa menyebabkan klien salah mengerti dan tidak paham apa yang kita bicarakan. Selain itu, bicaralah dengan kecepatan normal supaya dapat disimak dengan baik.
  • Lontarkan pertanyaan. Dengarkanlah baik apa yang dikatakan lawan bicara, dan sahutilah dengan melontarkan pertanyaan atau pernyataan. Hal ini juga bertujuan agar klien benar-benar merasa didengarkan.
  • Konfirmasi jika merasa ragu. Dalam mendengarkan cerita klien, kerap kali pekerja sosial menemukan adanya kejanggalan. Kejanggalan bisa terjadi karena berbagai hal. Karena itu, perlu dikonfirmasikan langsung hal yang disalahpahami guna meluruskan keadaan.
  • Perhatikan komunikasi non-verbal. Seperti yang dibahas sebelumnya, komunikasi bukan hanya soal bicara atau verbal. Ada juga aspek-aspek komunikasi non-verbal dan justru peranannya jauh lebih besar dibanding komunikasi verbal. Contoh dari komunikasi non-verbal adalah gestur tubuh, mimik wajah, penampilan, tanda baca, dan lain sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun