Pantun adalah jenis puisi tradisional Melayu yang terdiri dari empat baris dengan rima dan struktur khusus. Baris pertama dan ketiga memiliki rima yang sama, begitu juga dengan baris kedua dan keempat. Pantun biasanya menggambarkan sesuatu secara konkret pada dua baris pertama, sementara dua baris terakhir berisi pesan, nasihat, atau perasaan yang lebih abstrak.Â
Secara umum, terdapat 3 jenis pantun yang sering digunakan :Â
1. Pantun Jenaka:
- Pengertian: Pantun jenaka adalah jenis pantun yang bertujuan untuk menghibur dan mengundang tawa. Biasanya berisi humor, sindiran halus, atau cerita lucu.
- Ciri-ciri: Pantun jenaka memiliki nada ringan, ceria, dan mengandung unsur humor. Tujuannya adalah untuk membawa kesenangan kepada pendengar atau pembaca.
- Contoh:Â Di pagi hari yang begitu cerah,
Kelinci lompat lompat ke kebun,
Sambil menari-nari di atas rerumputan,
Kucing pun terkejut, terus lari ke hutan
2. Pantun Agama:
- Pengertian: Pantun agama adalah jenis pantun yang membahas tentang nilai-nilai keagamaan. Biasanya berisi pesan-pesan keagamaan, nasihat bijak, perintah, larangan, atau teguran terkait dengan hal-hal keagamaan.
- Ciri-ciri: Pantun agama sering dijadikan sarana untuk memberikan petuah atau nasihat keagamaan, dan tujuannya adalah untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan memberikan pedoman dalam beragama.
- Contoh:Â Di tengah rimba, burung berkicau merdu,
Mencari makan, tak kenal lelah.
Sabar dan ikhlas, jalan hidup yang lurus,
Nikmat dan cobaan, Tuhan yang mengatur.
3. Pantun Nasihat: