Mohon tunggu...
quellanote
quellanote Mohon Tunggu... Penulis - writer

Writing is a part of my life. I'm interested in content writing, copy writing, and social media enthusiasts. Reach me on Instagram @quellanotte.id.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serunya Belajar di Kampung Inggris Kediri-Pare Basic English Course

1 September 2023   12:00 Diperbarui: 1 September 2023   12:13 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampung Inggris Kediri-Pare menjadi destinasi favorit untuk siapapun yang ingin belajar dan mengasah Bahasa Inggris. Based on my true story, kali ini aku akan bahas dan review selama belajar di BEC dari pertama pendaftaran hingga graduate.

First of all, BEC adalah tempat kursus pertama di Pare yang didirikan oleh Mr. Kalend, kemudian ia mendorong para alumninya untuk membuka kursusan lainnya juga di sana, hingga saat ini terdapat lebih dari puluhan bahkan lebih dari 100 lembaga di sana.

Aku adalah alumni TC 143 pada tahun 2018. Saat itu aku berangkat pada bulan juli dan mulai pendaftaran langsung ke BEC office. Kala itu pendaftaran harus offline karena peminat yang banyak jadi siapa cepat dia dapat dan kuota terbatas 200 perempuan 200 laki-laki. Beruntungnya aku masih dapat kuota saat itu.

Sistem pembelajaran di BEC biasanya ditempuh selama 6 bulan, dari kelas Candidate of Training Class (CTC) selama 3 bulan,Training Class (TC) selama 3 bulan, dan juga kelas opsional mastering system (MS) selama 3 bulan, jadi total 9 bulan jika kamu mengikuti semua tahapan kelas yang tersedia.

Tiga bulan pertama adalah kelas belajar basic English, kami masih diperkenankan menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi perlahan harus menggunakan Bahasa Inggris juga, karena agar lebih terbiasa berbicara Bahasa Inggris. Kami belajar 16 tenses grammar, pronounciation, menghafal buku kecil new concept, dan mempelajari alur cerita serta menganalisis grammar dari buku tersebut.

Menariknya setiap jumat kami ujian lisan menggunakan pakaian hitam putih, langsung berhadapan dengan guru masing-masing, menguji kemapuan Bahasa Inggris, hafalan, serta review pembelajaran dalam satu minggu tersebut. Menarik bukan? Jujur sih tegang, tapi seru loh, agar daya ingat kita lebih kuat nantinya. Evaluasi belajar melalui tiga hal, ujian harian, ujian akhir tulis, setiap jum’at ujian lisan.

Setiap kelas juga memiliki kakak tutor dari program MS yang bersedia membantu mereview Pelajaran yang sudah didapat dan melakukan kelas tambahan. Jangan khawatir jika kamu merasa masih butuh Pelajaran tambahan, di sana ada kelas extra atau eskul seperti, kelas grammar, speaking, listening, pronounce, ect.

Lalu, tiga bulan selanjutnya kami diumumkan apakah naik kelas atau tidak. Wow seperti mempertaruhkan segalanya bagiku kala itu, pilihannya jika tidak lulus harus mengulang 3 bulan lagi di CTC atau keluar! Namun, aku dan segala usahaku tidak sia-sia, I made it. Aku lulus ke program TC.

Kelas TC ini adalah kelas full Inggris. Kelas ini fokus dengan speaking , grammar, writing dan listening, karena ibaratnya pas CTC kami masih anak kecil lalu ketika TC kami beranjak dewasa, begitupun Bahasa Inggris kita harus berkembang. Bahkan di lingkungan luar BEC kami diharuskan menggunakan Bahasa Inggris jika bertemu dengan teman anak BEC. Jika ketahuan, pasti ada konsekuensinya. Konsekuensinya tergantung kelas masing-masing.

Sistem ujian ketika TC itu paling mengerikan, karena Mr. Kallend langsung yang memberikan pertanyaan dan kita langsung menjawabnya saat itu juga, hanya diberi beberapa menit untuk menjawab. Tak heran jika ada yang mendapat nilai 0 ketika ujian itu, saya pun pernah hehe.

Di BEC kami dilatih untuk menjadi disiplin, tegas, pede, berani, dan bertanggung jawab. Tidak hanya belajar saja, setiap sabtu adalah waktu pidato untuk mengasah Bahasa Inggris dan lebih pede ngomong Inggris. Ada juga acara satnight, dimana kita belajar berdiskusi di hall, malam minggu yang produktif bukan?

Detik-detik kelulusan kami ujian di Candi Borobudur, hunting bule. How to speak with native speaker, bertanya budaya dan menanyakan pendapatnya tentang Indonesia. Part terseru yaitu pergi ujian ke Borobudur, karena banyak sekali kenangan yang diukir disana. Kami dibagi beberapa kelompok dan pergi sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan.

Ketika akhir program akan diadakan Farewell Party dan Heart to Heart atau sharing. Kami merasa senang akhirnya bisa lulus dari BEC karena inilah akhir dan awal perjalanan kami untuk berpisah dengan teman-teman dari berbagai daerah.

Guru, tutor, cara mengajar, materi yang diberikan sangat memuaskan! Benar-benar Bintang 5! Terlebih jika mendapatkan cinta periode hehe.

Begitulah pengalaman yang sungguh menyenangkan, belajar bukan hanya belajar tetapi menjadi tempat untuk membentuk pribadi yang lebih baik lagi dan berani. Terima kasih BEC!

Jika kalian ingin ke bec atau tanya-tanya seputar pengalamaku lebih jauh reach me on instagram @quellanotte.id ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun