Mohon tunggu...
Rani
Rani Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Suka nulis dan nonton turnamen badminton.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebut Saja Lily

6 Januari 2021   10:15 Diperbarui: 6 Januari 2021   10:30 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lily adalah seorang perempuan desa yang sedang merantau ke kota. Dia hendak mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengalaman bekerja hanya sebagai kasir di salah satu swalayan di desanya. Pendidikan terakhir pun hanya SMA. Dia memiliki mimpi untuk memajukan negeri ini menjadi negeri yang dipenuhi kejujuran dan juga kedamaian. Ia sangat membenci orang-orang yang berbohong, termasuk berbohong demi kebaikan. Karena dulu ia pernah dibohongi oleh salah satu kekasihnya yang sangat ia percayai.

Keseharian Lily membantu ibunya berjualan di pasar dan belajar. Ia mempelajari bahasa asing, ia mempelajari pemograman, ia mempelajari strategi digital dan ia mempelajari public speaking. Semua pembelajaran yang ia lakukan hanya terpaku pada google dan jurnal. Ia belum bisa membeli buku karena keterbatasan biaya. Meskipun begitu, Lily tetap semangat meraih cita-citanya.

Suatu hari ia mendapatkan pekerjaan sebagai digital marketing specialist. Dengan bermodalkan pembelajaran secara otodidak, Lily berhasil mewujudkan mimpinya. Ia menjadi digital marketing di salah satu agensi terbesar di kota itu. Lily sangat senang, buah dari keberhasilannya berujung indah. Namun, meski sudah mendapatkan apa yang diinginkan, Lily masih terus harus belajar. Lily membuktikan bahwa seorang yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi bisa mengejar cita-cita dengan cara rajin belajar dan rajin mencari tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun