Mohon tunggu...
Rina Rahma
Rina Rahma Mohon Tunggu... Administrasi - Personal Blog

Menjelajah ruang dan waktu dengan kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Coretan Pena di Kereta Senja Yogyakarta

12 Oktober 2023   12:17 Diperbarui: 12 Oktober 2023   12:24 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Foto: Koleksi pribadi]

CORETAN PENA DI KERETA SENJA YOGYAKARTA

Hari itu ……..

Sore menjelang magrib

Senja  memerah di  Stasiun Yogyakarta.

Aku berdiri di satu sudut stasiun

Selintas lalu tentang pengayuh becak yang aku lihat di kawasan keraton

Mbok penjual gudeg di pasar Kranggan seharga lima ribu

Angkringan yang bertebaran dimana-mana

Musisi jalanan dengan seragam batiknya.

Rintik gerimis di kawasan Malioboro yang ikonik

Dikala aku menelusurinya malam itu

Ada rindu ........

Bergeser sedikit kearah Prawirotaman.

Apasih bayangan kamu tentang kawasan ini?

Bayanganku adalah café-café dan bule-bule, itu saja.

Melintasi kawasan Sleman

Terlihat ada bendera kuning

Sebagai tanda ada jiwa yang telah terlepas dari raga.

Aku melihat diantara duka ada beberapa orang sedang bermain kartu

Katanya itu hal biasa disini.

Mungkin ini salah satu kearifan lokal yang tidak aku pahami.

Lokomotif berderu

Saatnya untuk pergi meninggalkan.

Kaki yang berjalan menuju gerbong mempunyai iramanya masing-masing

Ada yang tergesa-gesa

Ada yang berjalan pelan

Ada yang melangkah dengan tawa canda.

Namun ada juga yang merasa berat

Sehingga dia berkali-kali menoleh kebelakang

Semua orang mempunyai kenangannya sendiri.

Ada yang manis,

Ada yang pahit,

Ada yang asam,

Ataupun terasa asin,

 Dan bagiku Yogyakarta adalah sebuah rasa.

~Yogyakarta, mei 2017~

Rina Rahma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun