Mohon tunggu...
Rina Rahma
Rina Rahma Mohon Tunggu... Administrasi - Personal Blog

Menjelajah ruang dan waktu dengan kata.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Kisah Rama dan Sinta dalam Tarian Kecak di Pura Uluwatu, Bali

3 Oktober 2023   07:49 Diperbarui: 3 Oktober 2023   07:51 1991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari Kecak [Foto: koleksi pribadi]

Pertunjukan tari Kecak dan tarian api merupakan tarian tradisional Bali. Tari Kecak adalah pertunjukan tarian dengan musik yang pengiringnya dibawakan oleh suara manusia, paduan suara yang terdiri dari seratus orang atau lebih yang duduk melingkar. 

Pertunjukan ini menjadi spektakuler karena di selenggarakan di Pura Uluwatu pada sore hari  menjelang matahari tenggelam. Sambil menonton tari kecak kamu dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang spektakuler dengan panorama yang indah. Tarian ini berkisah tentang Rama dan Sinta, berikut kisahnya. 

pemandangan matahari tenggelam [Foto: koleksi pribadi]
pemandangan matahari tenggelam [Foto: koleksi pribadi]

"Kisah ini dimulai dari Rama dan Sinta yang sedang berada di hutan, tiba-tiba datang seekor kijang emas (yang ternyata jelmaan dari pembantu raja Rahwana yang ditugaskan untuk memancing Rama untuk memburunya).

Sinta menyuruh Rama untuk menangkapnya. Akhirnya Ramapun pergi menangkapnya,  sebelum Rama pergi, dia meminta sang adik Laksamana untuk menjaga Sinta. Setelah pergi beberapa lama kemudian, terdengar suara Rama meminta tolong. Mendengar suara tersebut, Sinta panik dan menyuruh Laksamana pergi menolong kakaknya.

Namun Laksamana tidak percaya bahwa suara tersebut berasal dari sang kakak. Karena tidak kepercayaannya tersebut Sinta malah marah kepada Laksamana.

Akhirnya laksamana mau menyusul sang kakak karena desakan dari Sinta. Sebelum pergi menyusul sang kakak,  Laksamana membuat sebuah lingkaran dan menyuruh Sinta agar tidak melewati lingkaran tersebut. Setelah Laksamana pergi, datang seorang pendeta yang sebenarnya penjelmaan dari Rahwana.Pendeta ini meminta air kepada Sinta. Karena merasa kasihan melihat sang pendeta, akhirnya Sinta memberikan air kepada sang pendeta dengan menjulurkan tangannya keluar lingkaran. Seketika itu juga sang pendeta berubah wujud menjadi Rahwana, Sinta pun kaget mengetahui hal itu lalu menjauh dari Rahwana.

Disaat Rahwana ingin menculik Sinta, datanglah seekor burung garuda yang ingin menyelamatkan Sinta. Namun karena kekuatan dari Rahwana yang sangat tangguh akhirnya burung garuda itu kalah dan Sinta pun tertangkap.

Sinta dibawa ke kerajaan Rahwana yang bernama Alengka. Sinta pun sedih dan menyesal karena melanggar perintah dari Laksamana. Kemudian muncul sosok kera putih bernama Hanoman.

Kemunculan Hanoman [Foto: koleksi pribadi]
Kemunculan Hanoman [Foto: koleksi pribadi]

Hanoman pun menghampiri Sinta dan mengabarinya bahwa raja Rama akan menyalamatkannya. Pada awalnya Sinta tidak percaya dan mengira Hanoman sama seperti pendeta yang merupakan sosok jelmaan dari Rahwana. Namun setelah Hanoman menjelaskan bahwa dirinya utusan dari raja Rama dan memberikan bukti sebuah cincin. Akhirnya Sinta percaya dan memberinya bunga untuk diserahkan kepada raja rama.

Ketika Hanoman keluar dari penjara, anak dari Rahwana yang bernama Magananda melihatnya. Pertempuran antara Hanoman dan Magananda dan kedua pembantunya pun tak terelakkan.

Lingkaran api [Foto: koleksi pribadi]
Lingkaran api [Foto: koleksi pribadi]

Karena kalah jumlah akhirnya Hanoman tertangkap dan akan dihukum dengan cara dibakar. Sebelum eksekusi dibakar dimulai ada pendeta yang memberikan aji-aji kepada Hanoman. Sehingga Hanoman mendapatkan kekuatan untuk melawan balik.

Hanoman pun bisa melepas tangannya dari ikatan tali dan lolos dari eksekusi tersebut. Pembantu dari Magananda yang mengetahui hal tersebut tak tinggal diam. Karena telah mendapatkan kekuatan tambahan. Hanoman kali ini bisa memenangkan pertarungan dan membakar tanaman dan beberapa tempat kerajaan alengka.

Rama dan Laksamana serta bala tentara keranya pun datang untuk menyelamatkan Sinta. Peperangan besar pun tidak dapat dihindari. Magananda melawan raja kera Sugriwa dan Rahwana melawan Rama.

Dalam pertempuran ini kelompok Rama berhasil mengalahkan kelompok Rahwana. Akhirnya Rahwana kalah dan Rama pun berkumpul lagi dengan Sinta. Pertemuan antara Rama dan dewi Sinta ini disaksikan oleh Laksamana, Sugriwa dan Hanoman."

Rahajeng wengi  dan matur suksma Bali. 

Matur suksma Bali
Matur suksma Bali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun