Situ Gunung cukup terkenal dengan jembatan gantungnya yang sempat viral di media sosial, digadang-gadang sebagai jembatan gantung terpanjang se Asia Tenggara dengan panjang 243 meter, lebar 1,2 meter dan ketinggian 107 meter dari dasar tanah. Jembatan ini juga menjadi salah satu akses yang memudahkan untuk menuju salah satu lokasi air terjun yang ada disana, yaitu Curug Sawer.Â
Ketika kamu sampai di lokasi air terjun, suasana eksotis pun akan terasa, Curug Sawer ini memang memancarkan keindahannya yang begitu luar biasa. Bukan hanya eksotis, bagi saya terasa mistis. Kenapa saya bilang terasa mistis, karena saya mengalami hal yang tidak bisa saya temukan jawabannya , beberapa kali saya mengambil foto di sudut-sudut kawasan ini, namun hasil fotonya tidak ada, tentu tidak semua foto ya hanya beberapa saja. Mungkin sang pemilik lokasi tidak berkenan saya mengambil foto bagian tertentu di kawasan ini. Tentu kita harus menghormati jika alam yang sudah berkehendak.
Menurut penuturan beberapa orang, dulunya Curug Sawer memang dikenal cukup angker. Karena tempat ini sering dijadikan tempat ritual sehingga tempat ini terasa begitu mistis. Namun kini tempat ini sangat ramai pengunjung, sehingga kesan mistis tidak begitu terasa. Hanya sebagian orang saja mungkin yang merasakan. Air terjun ini memiliki ketinggian 35 meter.Â
Rasanya ada yang kurang jika berkunjung ke air terjun tidak merasakan sensasi airnya sekedar mencuci muka atau mandi di air terjun. Meskipun saya tidak melihat ada larangan mandi di dekat air terjun, tapi sangat tidak disarankan untuk berenang atau mandi tepat dibawah aliran curug ini, dikarenakan aliran airnya yang sangat deras dan diperkirakan memiliki kedalaman sekitar 10 meter, saya saja hanya berani berenang di aliran sungainya saja, tapi itu saja sudah sangat menyegarkan.Â
Jika berwisata di alam usahakan untuk selalu aman dalam setiap petualangan kamu, karena kita tidak pernah tau kapan alam akan murka dan menyebabkan musibah untuk kita. Seperti pepatah yang selalu kita dengar " dimana bumi dipijak, disitu langit di jungjung." Jangan sampai pulang tinggal nama, tapi pulang membawa cerita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H