Mohon tunggu...
Queen Rahmah Rizqi Zaidah
Queen Rahmah Rizqi Zaidah Mohon Tunggu... Musisi - Bu guru

Alumni Psikologi UIN Maliki Malang. Alumni The University of York, UK. Kelahiran tahun 1991. Hobi bermusik. Pernah jadi reporter dan jurnalis kampus. Bercita-cita menjadi pendidik, penulis, dan inspirator anak bangsa. Pengabdi di pondok pesantren Baitul Arqom Balung Jember. Contact: queenzaidah121@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepucuk Surat untuk Scholarship Hunter

20 Desember 2016   07:36 Diperbarui: 23 Juni 2017   04:46 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat naik gunung, jalan untuk mencapai puncak tidak melulu lurus dan mulus. Ada batu kerikil, ada lika-liku tajam, bahkan jembatan jurang, ditambah dengan tanjakan tajam dan angin kencang. Apalagi, bagi seseorang yang baru pertama kali naik gunung, dan tidak pernah berolahraga. Ahh.. berat..!! Sungguh..!! Jangan coba-coba naik gunung tanpa persiapan, yang akan terjadi adalah, pingsan di jalan atau turun duluan sebelum sampai di puncak. Mungkin analogi naik gunung terlalu berat ya. hehe.. Intinya, segalanya butuh proses, kawan. Proses ini sudah sewajarnya bernilai 'berat'. Hanya ada satu cara untuk menjalaninya, yaitu, FOKUS; dan ada tiga cara agar bisa tetap fokus: ISTIQOMAH/KONSISTEN, ISTIRAHAT dan MAKAN CUKUP, dan SEMANGAT. Fokuslah untuk memenuhi segala persyaratan beasiswa yang ingin diraih. 

Kata ayah, istoqomah ibarat kereta api yang berjalan di atas rel. Ketika dia melaju, jarang ada kendaraan lain yang bisa menandingi kecepatannya. Dia aka terus berjalan, ketika kendaraan lain berhenti karena lampu merah. Orang yang tetap istiqomah, akan lebih cepat meraih tujuan dalam waktu yang relatif lebih singkat.

Mungkin kita baru tahu, bahwa istiqamah adalah amal yang paling dicintai Allah.- Hr.Bukhari.

4. Mendekatlah dengan Tuhan

Bagian ini, saya tidak mengada-ada. Tidak terlepas dari pengalaman saya, saya merasa banyak kemudahan terjadi setelah saya memperbaiki ibadah saya. Walaupun saya sadar, ibadah saya masih jauh dari sempurna di mata-Nya. Tapi setidaknya, kita harus sadari pula, bahwa seluruh hidup kita, nasib kita, ditentukan oleh Sang Maha Kuasa, Sebaik-baik Sutradara di seluruh jagat raya. Kita hanyalah aktor, yang ditakdirkan untuk berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh hasil yang maksimal. Marilah kita mulai untuk memperbaiki dan menyempurnakan ibadah kita, sedikit demi sedikit. Tidak pernah ada salahnya untuk sedikit menyenangkan Tuhan yang sudah memberi kita banyak hal indah di dunia. Wudhu kita, shalat kita, sedekah kita. Marilah kita membuka mata bahwa segala yang ada hanyalah titipan bagi kita, dan akan dipertanggungjawabkan kelak pada suatu masa. Mendekatlah pada-Nya, dan mintalah. Maka Dia pun akan mendekat padamu, dan mendengarkanmu.

Karena jika tidak, pantaskah kita meminta hal yang mustahil akan terjadi bagi kita, sementara kewajiban yang harus kita tunaikan saja kita malas melakukannya? Ayolah, mari kita mengingat Tuhan kembali, biarpun sejenak, setidaknya sanggup membersihkan noda di hati. Beribadah itu bersyukur kawan, menyempurnakan ibadah berarti menyempurnakan kebersyukuran kita pada Ilahi. Menyempurnakan ibadah berarti menyempurnakan keyakinan kita bahwa Allah itu Maha Mendengar segala doa, Maha menjadikan yang tidak mungkin menjadi mungkin (QS.Yasin 36:82). Menyempurnakan ibadah berarti menyempurnakan cinta di hati kita, kepada keluarga yang kita cintai karena Dia, kepada apapun yang kita lakukan karena Dia, dan atas apapun yang kita kejar demi mendapat kecintaan atau keridhaan dari-Nya. , 

Mengingat Allah adalah satu-satunya cara agar hati kita menjadi tenang, tidak galau terhadap segala keputusan terbaik dari-Nya (QS ar-Ra'du 13:28). Sehingga jika hati tetap tenang, kita tidak akan terburu-buru mengambil sikap, kita akan tetap optimis dan yakin dengan langkah yang akan diambil selanjutnya. Jadi, Ingatlah Allah, maka Allah akan ingat kita juga (Al-Baqarah 2:152).

Demikian pesan yang bisa saya tulis untuk sementara waktu hari ini. Sekali lagi, ini bukanlah tips dan solusi terbaik untuk bisa mendapat beasiswa. Kelak, saya akan menulis tips lain yang lebih spesifik. Namun, jika teman-teman sekalian setuju bahwa apa yang saya tulis adalah hal paling mendasar dan umum yang harus kita pahami untuk meraih tujuan tersebut, maka, bantulah saya untuk menyebarkannya kepada teman-teman seperjuangan. Kita tidak akan pernah tahu, sebuah informasi bisa bermanfaat bagi siapa, kapan dan dimana. Setidaknya, kita sudah berusaha menebarkan sebuah kebaikan. Semoga bisa menjadi peta harta karun bagi pembaca. 

Keep Positive..!!

Assalamualaikum wr.wb.

Dari saudarimu yang peduli,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun