Memerangi Bahaya Radiasi: Melalui Peran Esensial Petugas Proteksi Radiasi

Dikutip dari PERKA BAPETEN  Nomor 4 Tahun 2013. Dapat diketahui bahwa personel proteksi radiasi dibagi menjadi dua bidang: personel proteksi radiasi industri dan personel proteksi radiasi medis. Petugas Proteksi radiasi medis sendiri terbagi dalam tiga kategori. 

Salah satunya adalah Petugas Proteksi radiasi medis Tingkat 1, yang bekerja di fasilitas yang memproduksi radioaktif  isotop dalam bentuk radiofarmaka dan menggunakannya untuk terapi radiasi dan kedokteran nuklir, kemudian Petugas Proteksi radiasi medis Tingkat 2 merupakan Personil yang bekerja di fasilitas radiologi diagnostik dan intervensional dan yang terakhir Petugas Proteksi Radiasi Medis Tingkat 3 yang menangani penggunaan, penelitian, dan pengembangan diagnostik in vitro kedokteran nuklir.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa petugas proteksi radiasi memegang peranan penting dalam pelayanan bidang kesehatan, karena PPR bertugas melakukan pemantauan dan pengendalian risiko radiasi pada fasilitas kesehatan. Seluruh pekerja radiasi harus mempunyai pemahaman yang baik mengenai prosedur keselamatan radiasi untuk menjamin keselamatan pekerja, pasien, dan lingkungan.

*Dosen Pengampu : Milaniawati Soewito,S.Tr.Kes

REFERENSI

Cevalera, A. (2020). EFEK RADIASI SINAR-X PADA PEMERIKSAAN RADIOLOGI TERHADAP JANIN (Doctoral dissertation, Universitas Widya Husada Semarang).

DAN, K. S. X. (2018). BAB I KARAKTERISTIK SINAR-X DAN METODE ANALISIS MATERIAL DENGAN SINAR-X. Prinsip Dasar dan Aplikasi Metode Difraksi Sinar-X untuk Karakterisasi Material, 1.

Nuklir, B. P. T. (2013). Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 4 Tahun 2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir. Republik Indonesia.