Mohon tunggu...
queenara 🫧
queenara 🫧 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pelajar

Intp/infp

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pertambangan Pasir di Provinsi Banten Beserta Manfaat dan Sejarahnya

5 Agustus 2024   22:21 Diperbarui: 6 Agustus 2024   09:39 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pertambangan di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang dikenal sebagai sumber penghasil tambang terbanyak. Ada beragam variasi tambang yang di hasilkan di indonesia, seperti nikel, emas, timah, bauksit dan lain sebagainya. Daerah-daerah di indonesia yang menghasilkan tambang terbanyak adalah Kalimantan, Papua, Sulawesi, Sumatera dan Maluku. Namun tentunya, juga ada sumber pertambangan di daerah lainnya, seperti provinsi Banten yang terletak di pulau Jawa.

Sejarah pertambangan di Banten
1. Zaman Kerajaan: Pada masa kerajaan Banten (abad ke-16 hingga awal abad ke-19), Banten merupakan pusat perdagangan penting. Selain aktivitas perdagangan, juga terdapat aktivitas pertambangan sederhana untuk kebutuhan lokal, seperti pengambilan logam dan mineral.

2. Kolonial Belanda: Pada masa kolonial Belanda, terutama pada abad ke-19, pertambangan di Banten mulai berkembang. Belanda memanfaatkan kekayaan sumber daya alam di wilayah ini, termasuk penambangan batu bara dan mineral lainnya. Eksploitasi ini sering kali dilakukan dengan cara yang merugikan masyarakat lokal.

3. Era Kemerdekaan dan Modern: Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia mulai mengelola sektor pertambangan lebih terpusat dan terencana.

Pertambangan di Banten saat ini
Saat ini, pertambangan di Banten terutama mencakup pasir, kerikil, dan batu kapur yang digunakan untuk bahan bangunan dan industri. Ada juga beberapa operasi penambangan batu bara, meskipun tidak sebesar di daerah lain. Salah satu contoh sumber pertambangan adalah Tambang Pasir Cisadane yang berlokasi di Tangerang.

Tambang Pasir Cisadane
Tambang Pasir Cisadane terletak di wilayah Tangerang, Banten atau lebih spesifiknya di sekitaran Sungai Cisadane. Tambang ini berfokus pada ekstraksi pasir dari sungai tersebut. Pasir yang yang diangkut dari sungai akan digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi seperti bahan bangunan dan pengurukan.
Kegiatan tambang di daerah ini sangat sering melibatkan permasalahan lingkungan, seperti perubahan ekosistem sungai dan potensi erosi. Oleh karena itu, pengelolaan yang baik dan penegakan peraturan lingkungan sangat penting untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan di sekitar. Secara keseluruhan, tambang pasir di Banten memainkan peran penting dalam pembangunan lokal. Namun, memerlukan pengelolaan yang sangat hati-hati untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan masyarakat.

Jumlah produksi dan Jumlah cadangan tambang pasir
Jumlah produksi tambang pasir di Banten dapat bervariasi pada setiap tahun dan bergantung pada jenis tambangnya. Jumlah produksi tersebut tentunya akan berpengaruh pada jumlah cadangan tambang. Data spesifik mengenai jumlah produksi dan cadangan tambang pada tiap tahun biasanya tersedia melalui laporan resmi dari pemerintah atau lembaga terkait. Seperti, Badan Geologi, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Banten.

Pengaruh tambang pasir untuk masyarakat sekitar
Penambangan pasir tentu memberikan dampak positif untuk warga yang ada di sekitarnya. Salah satunya yaitu memberikan lowongan kerja untuk warga. Lalu, tambang pasir juga sangat bermanfaat untuk pembangunan perumahan, gedung dan lainnya yang terkait. Namun sayangnya, pertambangan pasir juga memberikan dampak negatif. Penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti penurunan kualitas air, erosi tanah dan kerusakan habitat. Selain itu, debu dan polusi yang di hasilkan dari aktivitas tambang dapat mempengaruhi kualitas udara dan kesehatan masyarakat di sekelilingnya. Hal ini membuat masyarakat mengeluh dan komplain terhadap hal terkait.

Apa yang terjadi jika tambang tersebut habis?
Jika sebuah jenis tambang habis, maka akan menyebabkan kehilangannya pekerjaan bagi pekerja di perusaahan tambang tersebut. Terutama, jika tambang adalah sumber pendapatan utama mereka. Namun, akan ada peralihan ke sumber daya lain. Untuk itu, masyarakat dan pemerintah daerah mungkin perlu mencari alternatif ekonomi, seperti diversifikasi usaha atau pengembangan sektor lain untuk menggantikan pendapatan yang hilang dari tambang. Lalu, ada pencarian untuk cadangan baru di lokasi lain atau penggunaan teknologi baru untuk menemukan dan mengelola sumber daya.

Cara-cara yang bisa dilakukan untuk menghindari habisnya sumber daya pertambangan
Berikut beberapa contoh yang dapat dilakukan untuk menghindari habisnya sumber daya pertambangan:

1. Pengelolaan Berkelanjutan: Implementasi praktik pertambangan yang ramah lingkungan dan memastikan penggunaan sumber daya secara efisien.

2. Pemulihan dan Reklamasi:
Melakukan reklamasi lahan pasca-penambangan untuk mengembalikan fungsi ekologis dan mengurangi dampak lingkungan.

3. Teknologi Inovatif:
Menggunakan teknologi yang lebih canggih untuk meningkatkan efisiensi ekstraksi dan mengurangi limbah.

4. Diversifikasi Sumber Daya: Mencari dan mengembangkan alternatif bahan dan sumber daya untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis tambang.

5. Regulasi dan Kebijakan: Menetapkan dan menegakkan regulasi yang ketat untuk mengontrol aktivitas pertambangan dan melindungi cadangan mineral.

6. Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi sumber daya dan praktik pertambangan yang bertanggung jawab di kalangan industri dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun