Mohon tunggu...
Queen An
Queen An Mohon Tunggu... Penulis - Pemanah dan Penulis

Wanita sederhana yang punya mimpi besar. Menjadi pribadi yang berarti, memberi warna dalam setiap perjalanan kehidupan dan menjadi jalan bagi kebahagiaan orang lain. If you believe in yourself then everything will be possible

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Sunnah Rasul yang Menjadi Hobi

20 Desember 2021   16:16 Diperbarui: 20 Desember 2021   16:37 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Queen

 Salam Pecinta Olahraga,

Ada 2 pendapat mengenai penafsiran memanah, berkuda dan berenang yaitu,  tafsir secara tekstual dan konstekstual.   Hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdilah dan berbunyi: "Segala sesuatu yang tidak mengandung dzikrullah (menyebut nama Allah) merupakan perbuatan yang sia-sia, senda gurau dan permainan belaka; kecuali empat perkara, yaitu: senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah dan mengajarkan renang.".

Sebenarnya, hadits di atas tidak secara langsung menunjukkan perintah kepada umat Islam untuk mengajarkan ketiga ketrampilan tersebut. Dalam kenyataannya, yang lebih banyak dikutip sebagai dasar bukanlah hadits di atas, melainkan perkataan Umar bin Khattab: "Ajarilah anak-anakmu berkuda, berenang, dan memanah." Dalam banyak konteks, perkataan ini sering dianggap sebagai hadits Nabi.. (sumber: memanah-renang-dan-berkuda-bukan-sunnah).

Idealnya apa yang diajarkan itu bisa dilakukan semua. Ketiganya bisa menjadi hobi atau olahraga. Sayangnya, saya tak bisa berenang seperti teman-teman pada umumnya. Aneh nya jika didalam air dari ujung satu ke ujung yang lain bisa sampai tetapi badan tak bisa muncul di permukaan air. Selain itu, kondisi cepat panik di dalam air sering membuat tidak nyaman. Oleh karena itu, memanah dan berkuda menjadi pilihan untuk dipelajari.

Memanah sudah digeluti sejak tahun 2018. Berbagai even sudah sering diikuti. Jika bernasib baik bisa pulang dengan membawa piala atau medali. Satu kebanggan tersendiri bisa mendapatkan reward itu.

Jatuh dari kuda sudah pernah dialami tetapi tidak menyurutkan niat untuk berhenti berkuda. Menunggangi kuda tetap saja menjadi daya tarik tersendiri.

Kali inipun menunggangi kuda untuk kesekian kalinya. Namanya Dewi, usianya kurang lebih 20 thn. Dia, kuda lokal yang baru berusia satu bulan lalu melahirkan seekor anak kuda sebagai anak yg ke sepuluh yang dilahirkan. Pejantannya bernama Zenggo, kuda Australia yang juga membuahi betina lainnya bernama Dahlia yang berumur tujuh tahun dan baru melahirkan seekor anak kuda berusia dua bulan sebagai anak yang ke tiga.

Berdasarkan cerita sang pengurus kuda bahwa kuda hanya setiap sepekan sekali  dimandikan lalu sebulan sekali kukunya dipotong akan tetapi setiap hari kuda harus dibersihkan dengan sikat khusus bagian leher, bulu-bulunya seperti menyisiri bulu kucing agar bulu-bulu matinya rontok kemudian tapal kudanya harus digosok. Mengurus kuda tidak lebih sulit daripada mengurus sapi, katanya.

Nah, pecinta olahraga serukan jika kita bisa mengenal dan  melakukan semua kegiatan yang kita  sukai? Yuk! Masyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun