Salam sehat!
"Ujian dua minggu lagi!
Bukan hal baru jika mendengar pemberitahuan seperti ini.  Pikiran sering  mendadak kebingungan, karena tersadar bahwa  ada banyak mata kuliah  yang harus dihafalkan dalam waktu singkat. Â
Awal-awal kuliah adalah masa percobaan karena semua mata kuliah lebih banyak ke teori daripada praktek. Berbagai cara dilakukan agar bisa memenuhi standar penilaian juga harapan mendapat nilai terbaik. Â
Mahasiswa biasanya sering berkumpul di kantin kampus, di kafe yang menjadi tempat nongkrong sekitar kampus atau bahkan mencari taman yang sejuk untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah.Â
Zaman sekarang mungkin lebih dipermudah untuk ujian  karena ada bantuan Google.  Namun tidak jarang ada dosen yang idealis, perfeksionis dan jeli menuntut kita untuk hafal meski sudah ada ponsel. Â
Satu buku harus di hafalkan, bahkan jawaban pun harus sama persis dengan catatan pemberiannya. Bayangkan saja isi buku manajemen yang mayoritas berisi teori selama  satu semester itu  harus pindah semua ke otak .  Jarang sekali isi buku manajemen memunculkan gambar  atau perhitungan.  Â
Padahal awal semester di tahun pertama, kebanyakan mahasiswa akan beradaptasi  tentu mengulang materi di rumah atau mencicil hafalan.Â
Tentu awalnya kesulitan untuk  menghafal dalam waktu cepat karena terkadang baru sebentar memulai membaca, serangan kantuk melanda.  Namun, tanpa di sadari, ternyata cara yang satu ini benar-benar manjur.Â
Bahkan hingga dapat menghafal warna tulisan, bagian pada bab, dan gambar yang ada pada buku. Ketika ujian pun seolah ada layar berupa buku yang bisa dibuka halamannya satu per satu.Â
Maka jangan heran jika pada akhirnya nilai yang diperoleh pun memuaskan karena sudah terbayang jawabannya pasti benar semua. Terutama di mata kuliah yang dinilaoleh dosen yng jeli yang bisa memeriksa dalam satu kalimat sesuai catatan atau tidak.
Lalu istirahat sebentar untuk meghilangkan penat dan kantuk lalu kembali membaca. Kegiatan ini saya lakukan selama seminggu. Tanpa disadari ketika ujian, saya seolah membuka buku tersebut. Padahal buku itu tidak ada dihadapan saya, Saya bersorak kegirangan hingga melakukan sesuatu yang tidak pernah saya lakukan dengan berselebrasi.
Untuk sebagian orang, mungkin hal ini bukan sesuatu yang luar biasa. Namun tentu hal ini berbeda bagi mereka yang sering melakukan sks atau sistem kebut semalam sebelum ujian.
Manfaat dari menghafal dengan cara membaca berulang adalah:
- Mengembangkan kemampuan otak kita sehingga mampu  menyerap bahasa, warna, bentuk,  hingga angka dengan baik.Â
- Melatih keterampilan mendengar, kosa kata, dan daya ingat.
- Salah satu cara memelihara kesehatan otak kita.
Nah, ternyata inti dari  belajar itu bukanlah  menghafal namun membaca.  Jika dilakukan terus menerus, secara tidak langsung apa yang dibaca akan tertanam dalam alam bawah sadar. Aktivitas ini dapat membantu perbaikan daya ingat dan menjaga kesehatan otak tidak hanya di usia muda,  namun juga lansia.
Semoga bermanfaat!
(Ed. Rizky Amalia Eshi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H