Kampret mau goreng? Bodo amat, yang salah ya salah, yang benar ya benar, sekali lagi: pilpres udah kelar Jokowi udah menang, emang gue pikirin!
Ini adalah murni curahan hati saya, dengan apa yang telah saya alami. Karena saya yang naif, maka terkaget dan shock melihat yang berbanding terbalik di Harris dengan relawan yang merakyat dan memanusiakan manusia di lapangan SICC sana. Pak Igun salah satunya.
Kalian itu harus sadar bahwa kita saat kampanye bersama-sama memenangkan presiden  yang sama. Anda relawan kelas wahid, saya relawan biasa saja. Tapi bukan begitu donk caranya memperlakukan pendukung-pendukung lain yang sama-sama mendukung Jokowi. Rakyat biasa/relawan biasa yang bagai butiran debu kaya saya ini cuman mau masuk sebagai penonton. Hanya itu!
Kalau kalian butuh jabatan, sumonggo sono! Ambil kalau dapat!
Ibu-ibu yang nangis, bapak-bapak  dan emak-emak yang kepanasan di luar bersama segenap rombongan yang datang dari jauh dan berharap dapat gelang, atau saya  itu bukan mau jabatan, tapi cuma mau gelang supaya bisa masuk, dan melihat presiden pilihan kita dari dekat!
Kacaunya kepanitiaan, membuat bangku banyak yang kosong, relawan ribud di Harris, dan rakyat kaya saya ini kecewa berat! Rombongan relawan banyak yang pulang. Panitia ditanya tentang gelang "mbuh ra weruh". Lha iya , wong kaosnya doank yang tulisanya panitia.Â
Acara sebesar itu kok penangannya sama sekali tidak profesional. Sesama relawan berantem. Bangku banyak kosong. Gelang entah sebagian disembunyikan di mana.
Tapi dari semua hal di atas, ada hal manis, yaitu tadi, Tuhan kirimkan saya orang baik. Thanks pak Igun.
Berasa Grace Natalie lho, dikawal masuk, dan ketemu Grace Natalie dipintu masuk. Hahahaha!
Semoga Pak Igun dan Ajudan kebaikannya dibalas Tuhan.Â
____
UPDATE