Belum!
Miss Ge, Inge, mbak Winda, Bang Odi cs kemudian membuat gerbakan kedua. Yang diberi nama "Festifal Fiksi Kolaborasi". Kolaborasi fiksi secara on line? Tanpa bertatap muka? Â Bagaimana mungkin? Itulah pertanyaan-pertanyaan khas dijaman itu. Gimana caranya? Calon peserta yang berminat wajib punya akun FB. Lalu mereka wajib bergabung ke group FB Festival Fiksi Kolaborasi. Â Peserta yang belum kenal dijodoh-jodohkan oleh admin. Â Kebetulan saya turut serta menjadi admin di group facebook untuk menjodoh-jodohkan para peserta dan mencatat peserta. Â Dari sana saya belajar bagaimana membuat event on line dan menjodoh-jodohkan para peserta. Event inilah yang kemudian saya jadikan contoh untuk membuat event di FC setelah group FFK dibubarkan.
Puncaknya adalah Jumat, 18 Maret 2011 para peserta posting secara serentak di Kompasiana. Kembali Kompasiana dihujani karya-karya para peserta. Seingat saya semua link karya peserta dijadikan satu postingan, tapi saya lupa di akun mana.Â
Tak lama berselang, Dyah Restiani mengajak saya, Granito dan teman-teman lain untuk membukukan karya bagi peserta yang berminat. dan FFK adalah buku pertama komunitas fiksi Kompasiana. Kami bekerja sama lagi-lagi secara on line.Â
Lanjut!
Setelah proses pembukuan selesai, ada Kompasianer Arraya yang posting di wall group "Buku FFK" ia mengeluhkan tentang dongeng nusantara yang diklaim oleh Malaysia. Saya sarankan dia untuk buat postingan di Kompasiana. Di Kompasiana postinganya mbledug komentar-komentarnya. baik yang pro maupun kontra. Saya sarankan ke dia, ketimbang perang komentar yang tak jelas juntrunganya, lebih baik bikin aksi nyata saja. Bikin event dongeng anak nusantara.
Dari sanalah kemudian dia menginbox saya dan minta bantuan untuk membuat event. Selain saya ada Granito (partner abadi saya wkwkwkwk, di mana ada saya di situ ada Nito sebagai admin fiksi) Anto, Inge, Jingga, Elisabteh Chen, Afandi, Agung, dll (lupa, maklum sudah 4 tahun) yang bergotong royong bikin event tersebut. Kita menamainya "Parade Dongeng Anak Nusantara". Singkatnya pada tanggl 23 dan 24 April 2011, Kompasiana kembali dibanjiri dengan karya dongeng hasil karya Kompasianer. Di sini saya mulai memegang kendali event. Dan hafal bagaimana mengurus tetek bengek dari A sampai Z. Saya ingat bagaimana jari jemari saya keriting malam itu, juga bagamana semua admin bersorak girang tatkala ada karya yang di HL-kan oleh admin Kompasiana. Dalam sehari, saat itu bisa 2 sampai 3 kali gonta ganti HL untuk karya dongeng.
Event kelar. Group FB dengan berat hati kita tutup. Saya melakukan perjalanan liburan tak lama setelahnya *cieeeeeh wkwkwk.. (ini mah karena eyke memang suka jalan-jalan)
Malam menjelang tidur, saat berlibur itulah saya iseng buka inbox FB.  Partner maya abadi saya (Granito) kirim inbox, bunyinya begini kira-kira: Kita bikin group fiksi lagi yuk, dan bikin event lagi. Sepi banget ga ada event.
Dari inbox itulah saya buat group FB dan kita (para admin kala itu) membuat event Malam Prosa Kolaborasi.  Kembali karya-karya para peserta membanjiri Kompasiana pada tanggal 10 dan 11 Juni 2011. Hasil karya dibukukan dengan ketebalan buku menyaingi karya Harry Potter-nya  J.K Rowling *wkwkwkwkwk
Pada malam yang sama, admin Kompasiana Isjet menayangkan tulisan: Rubrik Fiksi Akan jadi Kanal (Mohon Saran dan Masukan)Â itulah cikal bakal kanal Fiksiana yang sekarang bisa Kompasianer nikmati.