Mohon tunggu...
Langit Quinn
Langit Quinn Mohon Tunggu... Freelancer - Ghost writer, Jokower, Ahoker...

Founder Fiksiana Community

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Namaku Lina, Keturunan Cina-Jawa, Memang Kenapa?

2 Desember 2011   07:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:55 4204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

*

Namaku Lina,  aku seorang wanita berkebangsaan Indonesa masih keturunan Cina. Mataku sipit, kulitku kuning langsat. Ayahku keturunan Cina, ibuku wong  Jowo asli.

*K

Dahulu, beberapa temanku suka bertanya : Kok matamu sipit? Kok kulitmu putih??. Jawabku : Aku keturunan Cina - Jawa, memang kenapa??

*

Apa yang salah dengan dua etnis berbeda yang menikah? Menurutku tidak ada. Yang salah itu kita semua sebagai manusia yang terlalu berpikir cupet. Pendek. Senang mengkotak-kotakan manusia satu dengan lainnya. Membedakan mata sipit dan warna kulit. Statu sosial. Agama.  Semoga jaman ini sudah tak ada.

*

Jaman dulu saat aku masih sekolah SMP di kampung ibuku, memang banyak yang menatap heran dengan bentuk fisiku yang beda dari teman-teman lainnya. Aku selalu jadi pusat perhatian. Jujur saja aku senang. Merasa istimewa di antara yang lain. Sering ku lihat dua orang atau lebih menatapkau, kemudian mereka saling berbisik, tersenyum, lalu menatapku lagi, nunjuk-nunjuk mataku. Aku memang keturunan Cina- Jawa emang kenapa? Itu jaman dulu. Sekarang sudah tak ada lagi kan ya?? Kita semua satu bukan?  Tak pandang warna bulu dan warna kulit??? Setuju???

*

Ada juga suatu ketika seseorang berteriak ke arahku.."Woy Cina sipit..! Dasar penjajah lu...!" Wah teriakan yang seksi sekali menurutku. Kok bisa ya menuduh saudara sebangsa dengan sebutan seperti itu?? Ya bisa... Namanya juga manusia, bebas-bebas saja toh?? Hanya saja sangat di sayangkan, pikiranya cupet sekali ya??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun